kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pendapatan DCI Indonesia (DCII) tumbuh 55,01% sepanjang tahun 2020


Kamis, 25 Maret 2021 / 15:09 WIB
Pendapatan DCI Indonesia (DCII) tumbuh 55,01% sepanjang tahun 2020
ILUSTRASI. Data center PT DCI Indonesia?Tbk.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT DCI Indonesia Tbk (DCII) mencetak pertumbuhan kinerja sepanjang tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada Kamis (24/3) emiten ini mengantongi pendapatan sebesar Rp 759,37 miliar atau meningkat 55,01% dari tahun 2019 senilai Rp 489,86 miliar.

Pendapatan dari colocation berkontribusi Rp 721,41 miliar dan pendapatan lain-lain menyumbang Rp 37,96 miliar.

Beban pokok pendapatan DCI Indonesia juga tercatat 54,12% lebih besar dari Rp 252,59 miliar pada tahun 2019, menjadi Rp 389,29 miliar pada tahun 2020. Sehingga laba kotor emiten ini sebanyak Rp 370,08 miliar atau 55,97% lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Selain batubara, Transcoal Pacific (TCPI) optimalkan bisnis jasa angkut nikel

Selain itu, pada pos beban umum dan administrasi juga meningkat dari semula Rp 41,93 miliar menjadi Rp 55,79 miliar. Beban keuangan juga naik 62,93% dari Rp 47,29 miliar menjadi Rp 77,05 miliar. Beban pajak penghasilan naik dari Rp 39,27 menjadi Rp 51,37 miliar pada tahun 2020.

Alhasil DCI Indonesia mengantongi laba tahun berjalan sebesar Rp 183,14 miliar sepanjang tahun lalu. Perolehan ini meningkat 71,75% dari laba tahun berjalan 2019 sebesar Rp 106,63 miliar.

Total aset perusahaan ini juga tumbuh sebesar 45% dari sebesar Rp 1,6 triliun pada akhir tahun 2019 menjadi Rp 2,4 triliun pada akhir tahun 2020. Kenaikan pada pos aset lancar terutama berasal dari piutang usaha pihak ketika sebesar 106% yaitu dari Rp 49,7 miliar pada 2019 menjadi Rp 102,5 miliar.

Baca Juga: Pendapatan bersih Sekar Laut (SKLT) turun menjadi Rp 1,25 triliun di tahun lalu

“Selain itu, aset tidak lancar juga mengalami peningkatan terutama pada pos aset tetap neto. Aset tetap neto naik 46% yaitu dari Rp 1,5 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 2,2 triliun pada 2020 karena terdapat penambahan aset tetap berupa tanah, bangunan, peralatan mekanis, listrik dan peralatan jaringan untuk memperluas gedung data center perseroan,” ujar Direktur Utama DCII Otto Toto Sugiri, dalam keterbukaan informasi, Kamis (25/3).

Selanjutnya: Ada pandemi, penjualan bersih Alkindo Naratama (ALDO) naik tipis jadi Rp 1,1 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×