Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) mencatatkan kinerja yang moncer setelah laba maupun pendapatan perusahaan menguat pada kuartal I-2025.
Melansir laporan keuangannya, Rabu (30/4), pendapatan MAPA tercatat Rp 4,31 triliun pada kuartal I-2025, naik 16,95% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,69 triliun.
Sementara, laba bersih perusahaan pada periode pertama tahun 2025 mencapai Rp 339,98 miliar, naik 20,81% pada posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 281,4 miliar.
VP Investor relations, Corporate Communications and Sustainability Ratih D. Gianda mengatakan kinerja MAPA di kuartal pertama 2025 didukung oleh libur Lebaran yang berlangsung lebih awal pada tahun ini, sehingga memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan dari top line hingga bottom line.
Baca Juga: Mitra Adiperkasa (MAPI) Cetak Laba dan Pendapatan Menguat di Kuartal I-2025
MAPA memaksimalkan momentum tersebut melalui perencanaan inventori yang matang guna memastikan ketersediaan produk yang tepat pada brand-brand unggulan perusahaan.
"Awal tahun yang menjanjikan ini menjadi landasan positif bagi kami untuk melangkah ke depan, sekaligus memperkuat kesiapan dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berkembang," ujar Ratih di keterbukaan informasi, Rabu (30/4).
Pada kuartal pertama 2025, MAPA terus memperkuat strategi multi-channel demi memenuhi kebutuhan konsumen di berbagai segmen harga. Salah satunya adalah dengan menambahkan brand Pazzion ke dalam portofolio perusahaan. Seiring dengan langkah tersebut, MAPA juga terus mengembangkan kanal digitalnya dan tercatat telah mengoperasikan 30 platform online hingga akhir kuartal pertama 2025.
Ke depannya, MAPA akan terus mendorong inovasi dan memperkuat keterlibatan konsumen melalui penyediaan produk yang terkurasi, serta menyempurnakan pengalaman berbelanja secara keseluruhan.
Selain itu, pihaknya juga menetapkan pengendalian inventori yang disiplin dan efisiensi biaya sebagai prioritas utama untuk menjaga nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.
"Kami meyakini bahwa model bisnis MAPA yang terintegrasi akan mampu mengoptimalkan potensi portofolio kami dan mendorong pertumbuhan perusahaan hingga akhir 2025 dan seterusnya," tutup Ratih.
Selanjutnya: Harga Emas Dunia Turun, Investor Ambil Untung?
Menarik Dibaca: 16 Cemilan Diet Malam Hari yang Sehat dan Cocok untuk Menurunkan Berat Badan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
