Reporter: Dimas Andi | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) mengalami pelemahan kinerja keuangan yang berakhir pada 31 Maret 2025.
Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), AADI mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$ 1,16 miliar pada kuartal I-2025. Hasil ini lebih rendah 11,45% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni US$ 1,31 miliar.
Mayoritas pendapatan usaha AADI berasal dari segmen bisnis pertambangan dan perdagangan batubara yakni sebesar US$ 1,11 miliar. Setelah itu diikuti oleh segmen bisnis logistik sebesar US$ 131,15 juta, dan lain-lain sebesar US$ 17,93 juta. AADI juga mencatatkan eliminasi sebesar US$ 98,77 juta.
Di tengah koreksi pendapatan usaha, beban pokok pendapatan AADI mengalami penurunan 7,31% yoy menjadi US$ 817,03 juta pada kuartal I-2025, dibandingkan periode sebelumnya yani US$ 881,57 juta.
Baca Juga: Tak Jadi Pengendali, Saratoga Investama (SRTG) Beli 71,56 Juta Saham Adaro (AADI)
Beban usaha AADI juga berkurang 22,95% yoy dari US$ 75,41 juta pada kuartal I-2024 menjadi US$ 58,10 juta pada kuartal I-2025.
AADi turut membukukan laba usaha senilai US$ 288,76 juta pada kuartal I-2025 atau menyusut 17,51% yoy dibandingkan realisasi kuartal I-2024 senilai US$ 350,05 juta.
Hingga akhir kuartal I-2025, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik induk AADI tercatat sebesar US$ 196 juta atau anjlok 29,19% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu US$ 276,79 juta.
AADI memiliki total aset sebanyak US$ 5,83 miliar pada akhir kuartal I-2025 atau berkurang 2,67% dibandingkan total aset perusahaan pada akhir 2024 yakni US$ 5,99 miliar.
Selanjutnya: Menteri ESDM RI Tinjau Kegiatan Operasional Hulu Migas PHM
Menarik Dibaca: Cara Cek Bansos PKH Mei 2025: Mudah Lewat HP dan Aplikasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News