kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Barito Pacific (BRPT) naik 41%, harga jual petrokimia jadi pendorongnya


Jumat, 06 Agustus 2021 / 14:34 WIB
Pendapatan Barito Pacific (BRPT) naik 41%, harga jual petrokimia jadi pendorongnya
ILUSTRASI. Dirut PT Barito Pacific Tbk, Agus Salim Pangestu (kedua kanan), Wakil Direktur Utama Rudy Suparman (kedua kiri),


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) membukukan pendapatan US$ 1,56 miliar pada semester I-2021. Perolehan ini meningkat 41% dibanding pendapatan periode sama tahun 2020 yang sebesar US$ 1,1 miliar.

Secara rinci, pendapatan dari bisnis petrokimia naik 50,4% year on year (yoy), dari US$ 839,3 juta menjadi US$ 1,26 miliar. Sementara pendapatan dari bisnis energi turun tipis 0,2% yoy, dari US$ 262,6 juta menjadi US$ 262,2 juta.

Dalam keterangan resminya, Jumat (6/8), Presiden Direktur BRPT Agus Pangestu mengatakan, pertumbuhan pendapatan tersebut didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata produk petrokimia, terutama Olefins dan Polyolefins. Sementara volume penjualan terus terjual habis.

Baca Juga: Marjin Naik, Laba Kotor Barito Pacific (BRPT) Semester I 2021 Melonjak 145,9%

Realisasi harga jual rata-rata semua produk memang lebih tinggi, yakni US$ 1.146/T pada semester I-2021 dibanding US$ 775/T pada semester I-2020. Sementara volume penjualan tetap stabil dengan produksi terjual penuh pada 1.101 KT sepanjang Januari-Juni 2021.

“Hasil keuangan semester I-2021 kami mencerminkan kelanjutan dari awal yang kuat oleh anak perusahaan petrokimia kami Chandra Asri dengan margin produk yang sehat sepanjang paruh pertama tahun ini serta kontribusi yang stabil dari anak perusahaan panas bumi kami yakni Star Energy," tutur Agus.

 

Menurut dia, ketiga aset milik Star Energy, yaitu Wayang Windu, Salak, dan Darajat tetap dapat mempertahankan kapasitas operasional yang maksimum di paruh pertama 2021.

Dari segi bottom line, BRPT juga menorehkan kinerja yang ciamik. Total laba bersih setelah pajak BRPT pada semester I-2021 mencapai US$ 237 juta atau melesat 1.641% yoy dari US$ 13 juta pada semester I-2020. Menurut Agus, sebagian besar dipengaruhi oleh pendapatan dan laba kotor yang lebih kuat dari bisnis petrokimia.

Untuk semester II-2021, BRPT tetap optimistis aktivitas industri akan terus meningkat meskipun terjadi pembatasan di sejumlah wilayah yang sulit untuk diprediksi dan tidak bisa terhindarkan.

Baca Juga: BRPT dan TINS masuk, ini daftar terbaru dari Indeks LQ45

"Fokus kami akan tetap pada keunggulan operasional dan keberlanjutan bisnis, dimana keduanya merupakan aspek yang dapat kami kendalikan," ucap Agus.

Terkait komplek petrokimia kedua, Chandra Asri (CAP) telah menyelesaikan dan memilih Thai Oil Public Company Limited (Thaioil), kilang unggulan PTT Public Company Limited (PTT) sebagai investor strategis. Investor strategis tersebut akan menjadi mitra baru CAP melalui Penawaran Umum Terbatas yang telah diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Adapun total aset BRPT per Juni 2021 tercatat sebesar US$ 7,66 miliar atau turun 0,2% dibanding total aset per akhir tahun 2020. Hal ini sejalan dengan total liabilitas yang turun 4,1% year to date (ytd) menjadi US$ 4,54 miliar dan ekuitas yang naik 5,9% ytd menjadi US$ 3,12 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×