kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Astra (ASII) susut 23%, penjualan Bank Permata (BNLI) mendongkrak laba


Rabu, 29 Juli 2020 / 18:12 WIB
Pendapatan Astra (ASII) susut 23%, penjualan Bank Permata (BNLI) mendongkrak laba
ILUSTRASI. Astra International (ASII) mencetak pendapatan bersih sebesar Rp 89,8 triliun pada semester I 2020.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 menekan kinerja PT Astra International Tbk (ASII) sepanjang paruh pertama tahun 2020. Emiten bersandi ASII ini mencetak pendapatan bersih sebesar Rp 89,8 triliun pada semester I 2020. Nilai tersebut menyusut 23% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Meski demikian, laba bersih Grup Astra meningkat 16% menjadi sebesar Rp 11,4 triliun pada semester pertama 2020 lantaran ada keuntungan dari penjualan saham di Bank Permata (BNLI).

Apabila tidak memasukkan keuntungan penjualan Bank Permata, laba bersih Grup Astra anjlok 44% menjadi Rp 5,5 triliun, terutama karena penurunan kinerja divisi otomotif, alat berat dan pertambangan, dan jasa keuangan, yang disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Investor asing ramai-ramai membidik bank di Tanah Air, inikah alasannya?

Adapun nilai aset bersih per saham pada 30 Juni 2020 sebesar Rp 3.773 atau meningkat 3% dari nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2019. Sementara itu, posisi kas bersih yang tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup Astra, mencapai Rp 1,4 triliun pada 30 Juni 2020, dibandingkan utang bersih sebesar Rp 22,2 triliun pada akhir tahun 2019, setelah diterimanya hasil dari penjualan saham di Bank Permata pada bulan Mei.

Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur ASII mengatakan, kinerja bisnis dan keuangan ASII sangat terdampak secara signifikan akibat pandemi Covid-19, terutama pada kuartal kedua. Lebih lanjut ia bilang, langkah-langkah penanggulangan pandemi yang diterapkan di sebagian besar wilayah Indonesia telah berimbas terhadap operasi Grup secara substansial, termasuk penutupan sementara kegiatan manufaktur dan distribusi otomotif.

"Selain itu terdapat peningkatan secara signifikan jumlah pinjaman yang direstrukturisasi dalam bisnis jasa keuangan Grup. Penurunan harga batubara juga menekan bisnis alat berat, kontraktor penambangan, dan pertambangan," ungkap Djony dalam siaran pers, Rabu (29/7).

Baca Juga: Penjualan Mobil Bulan Juni Mulai Membaik, Saham ASII Kompak Dapat Rekomendasi Beli

Djony memperkirakan adanya Covid-19 ini akan mempengaruhi kinerja hingga akhir tahun 2020. Dalam upaya mempertahankan kinerja, sambungnya, Grup Astra fokus secara khusus pada pengurangan biaya operasional dan belanja modal, pengelolaan modal kerja, dan kepastian likuiditas.

Ia bilang, saat ini neraca keuangan ASII tetap kuat dengan tersedianya komitmen fasilitas pinjaman senilai Rp 38,6 triliun. Di samping itu, ASII tetap memastikan keselamatan karyawan selama masa pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×