Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 240,9 triliun hingga kuartal III 2023. Raihan itu naik 8,8% dari periode sama di tahun lalu sebesar Rp 221,3 triliun.
Laba bersih ASII juga naik 10,11% ke Rp 25,69 triliun hingga kuartal III 2023. Pada periode yang sama tahun lalu, ASII mencatatkan laba bersih Rp 23,33 triliun.
Merujuk laporan keuangan di laman BEI, Selasa (31/10), beban pokok pendapatan ASII naik 10,14% ke Rp 187,3 triliun. Pada kuartal III 2023, beban pokok pendapatan ASII sebesar Rp 170,07 triliun.
Alhasil, laba bruto ASII naik menjadi Rp 53,5 triliun hingga kuartal III 2023, dari Rp 51,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Naik 8,8%, ASII Catatkan Pendapatan Rp 240,9 Triliun hingga Kuartal III 2023
Pendapatan ASII terbesar hingga September 2023 berasal dari segmen otomotif, berbeda dengan periode sama tahun lalu yang berasal dari segmen alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi.
Pendapatan dari segmen otomotif mencapai Rp 99,16 triliun, meningkat 13,03% dari sebelumnya Rp 87,73 triliun.
Sedangkan pendapatan segmen alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi justru turun 6,63% menjadi Rp 97,6 triliun dari sebelumnya Rp 91,53 triliun.
Pendapatan ASII di segmen jasa keuangan meningkat 12,95% menjadi Rp 21,98 triliun dari sebelumnya Rp 19,46 triliun. Sedangkan pendapatan segmen agribisnis turun 5,08% menjadi Rp 15,68 triliun dari sebelumnya Rp 16,52 triliun.
Pendapatan segmen infrastruktur dan logistik meningkat 16,61% menjadi Rp 6,67 triliun dari sebelumnya Rp 5,72 triliun. Sedangkan segmen teknologi informasi hanya mencatat kenaikan tipis 1,46% menjadi Rp 2,08 triliun dari Rp 2,05 triliun.
Terakhir, segmen properti mencatat pendapatan Rp 621 miliar. Pendapatan segmen properti turun 23,14% ketimbang tahun sebelumnya Rp 808 miliar.
Head of Corporate Investor Relation Astra International Tira Ardianti mengatakan, kenaikan kinerja selama sembilan bulan pertama 2023 ini didukung oleh pemulihan pasca pandemi yang masih berlanjut.
"Namun demikian, kami terus memonitor situasi ketidakpastian perekonomian global yang masih menjadi risiko ke depan," kata Tira kepada Kontan.co.id, Rabu (1/11).
Baca Juga: Toyota Astra Menyiapkan Mobil Listrik untuk Pasar Indonesia
Jika dirinci berdasarkan laba bersih, pada sembilan bulan pertama 2023, produk pada divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi (grup United Tractors) berkontribusi sebesar 36%.
"Lalu sebesar 35% berasal dari divisi otomotif. Sementara 23% dari jasa keuangan, sisanya dari divisi bisnis lainnya," jelas Tira.
Tira menegaskan, ASII akan tetap dapat membukukan kinerja yang baik hingga akhir tahun dengan pertumbuhan yang moderat pada kuartal terakhir ini.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencermati, koreksi yang terjadi pada saham ASII masih didominasi oleh munculnya volume penjualan, ASII pun masih berada di fase downtrend-nya.
"Namun demikian, dari sisi indikator, baik MACD dan Stochastic masih menunjukkan tanda penguatan," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Rabu (11/1).
Dengan begitu, Herditya merekomendasikan speculative buy pada saham ASII dengan support Rp 5.675 dan resistance Rp 6.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News