Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan telah menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk pada hari ini, Selasa (10/11). Dalam lelang kali ini, total penawaran masuk mencapai Rp 22,63 triliun, lebih tinggi dari lelang Selasa (27/10) yang mencapai Rp20,90 triliun.
Dari total penawaran yang masuk, pemerintah menyerap sebanyak Rp 10 triliun pada lelang kali ini. Penyerapan tersebut sama dengan target indikatif yang ditetapkan pemerintah. Adapun, target indikatif dari lelang kali ini sebesar Rp 10 triliun.
Dalam lelang sukuk kali ini, seri PBS028 yang akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2046 menjadi seri yang paling banyak diburu investor dengan jumlah penawaran masuk hingga Rp 8,005 triliun.
Seri ini sekaligus jadi seri yang paling banyak dimenangkan dalam lelang kali. Di mana, nominal yang diserap pemerintah mencapai Rp 4,35 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang sebesar 7,31%.
Baca Juga: Pemerintah akan melelang 5 seri SBSN dengan target indikatif Rp 10 triliun pada Se
Berikut besaran rincian serapan masing-masing seri sekaligus besaran yield rata-rata tertimbangnya:
1. SPN-S 11052021 yang jatuh tempo pada 11 Mei 2021. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 2,121 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 3,03%.
2. PBS027 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2023. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 2,035 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1,15 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 4,46%.
3. PBS026 yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2024. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 5,409 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1,60 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 5,13%.
4. PBS025 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2033. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 5,061 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1,9 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,81%.
5. PBS028 yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 8,005 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 4,35 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 7,32%
Selanjutnya: BEI perkenalkan electronic trading platform untuk efek bersifat utang dan sukuk
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News