kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penawaran masuk diperkirakan mencapai Rp 40 triliun pada lelang SBSN, Selasa (24/11)


Minggu, 22 November 2020 / 14:00 WIB
Penawaran masuk diperkirakan mencapai Rp 40 triliun pada lelang SBSN, Selasa (24/11)
ILUSTRASI. Pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 10 triliun pada lelang sukuk negara, Selasa (24/11).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan kembali menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (24/11). Pada lelang kali ini, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 10 triliun.

Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana menilai, lelang kali ini berpotensi mendapat sambutan yang baik dari para investor. Menurut dia, sentimen risk on yang sedang berkembang di pasar akan mendorong jumlah dana yang masuk akan jauh lebih tinggi dari lelang SBSN sebelumnya. Asal tahu saja, pada lelang SBSN sebelumnya (10/11), dana yang masuk mencapai Rp 22,63 triliun.

“Setelah sebelumnya ada sentimen vaksin yang mendorong optimisme pasar, minggu lalu Bank Indonesia juga menurunkan suku bunga acuan menjadi 3,75%. Dengan demikian, yield di masa depan akan semakin rendah dan akan semakin mendorong minat investor. Apalagi ini kan lelang tinggal dua kali saja untuk tahun ini,” kata Fikri kepada Kontan.co.id, Minggu (22/11).

Fikri memperkirakan, dengan tingginya minat investor, lalu bercermin dari hasil lelang SUN pekan lalu yang juga tinggi, pada lelang sukuk kali ini, jumlah dana yang masuk bisa mencapai Rp 40 triliun-Rp 50 triliun.

Baca Juga: Pemerintah akan melelang 5 seri SBSN dengan target Rp 10 triliun pada Selasa (24/11)

Sementara dari sisi seri yang akan jadi incaran, Fikri menilai tenor panjang akan menjadi yang paling mendominasi kali ini. Dengan kemungkinan suku bunga yang masih turun, maka hal tersebut akan menguntungkan seri tenor panjang. Seri PBS028 diperkirakan akan menjadi seri yang paling banyak diburu. 

“Oleh sebab itu, dana pensiun dan asuransi kemungkinan akan menjadi yang paling dominan pada lelang sukuk besok. Sedangkan perbankan masih akan tetap masuk ke tenor-tenor pendek,” tambah Fikri.

Untuk pergerakan yield, Fikri memperkirakan akan kembali melanjutkan tren penurunan. Pertimbangannya adalah, yield seri acuan 10 tahun yang masih turun, indeks dolar AS juga masih turun, sedangkan rupiah sudah semakin stabil.

Baca Juga: Pemerintah menjual SUN Rp 27 triliun ke BI untuk burden sharing, Kamis (19/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×