Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa (17/10) mendatang diprediksi masih akan laris.
Chief Investment Officer, Fixed Income Manulife Aset Manajemen Indonesia Ezra Nazula mengatakan, permintaan investor pada lelang SUN nanti diyakini masih cukup positif. Hal itu karena adanya kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah dalam beberapa minggu terakhir.
“Imbal hasil obligasi 10 tahun sudah di level 6,5% sehingga menarik untuk investor,” ucapnya.
Selain itu, belum memuaskannya data inflasi yang dikeluarkan pemerintah Amerika Serikat membuat imbal hasil US Treasury kembali turun ke level 2,3%. “Selama imbal hasil US Treasury terjaga, inflow ke negara emerging market seperti Indonesia akan tetap bagus,” ungkap Ezra.
Ia meramalkan nilai penawaran yang masuk pada lelang SUN mendatang bisa mencapai dua kali lipat dari target indikatif yang dipatok pemerintah yang sebesar Rp 15 triliun.
Seperti yang diketahui, dalam lelang SUN kali ini pemerintah menawarkan satu seri terbaru, yaitu SPN03180118 yang jatuh tempo pada 18 Januari 2018 dengan kupon diskonto. Adapun lima seri lawas yang ditawarkan antara lain SPN12181004, FR0061, FR0059, FR0075, dan FR0076.
Seri SPN12181004 akan jatuh tempo pada 4 Oktober 2018 dengan kupon diskonto. Seri FR0061 akan jatuh tempo pada 15 Mei 2022 dengan tingkat kupon sebesar 7%. Seri FR0059 akan jatuh tempo pada 15 Mei 2027 dengan tingkat kupon sebesar 7%.
Seri FR0075 akan jatuh tempo pada 15 Mei 2038 dengan tingkat kupon sebesar 7,5%. Terakhir, Seri FR0076 akan jatuh tempo pada 15 Mei 2048 dengan tingkat kupon sebesar 7,37%.
Sementara itu, pada lelang SUN tanggal 3 Oktober lalu, total nilai penawaran yang masuk tercatat sebesar Rp 34,14 triliun. Angka tersebut masih kalah bila dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya pada 19 September yang mencapai Rp 52,41 triliun.
Kendati begitu, total nominal yang berhasil dimenangkan pemerintah pada lelang SUN tanggal 3 Oktober mencapai Rp 17,85 triliun. Jumlah tersebut naik tipis dari lelang sebelumnya sebesar Rp 17,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News