kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Transaksi SUN diramal tinggi hingga akhir tahun


Minggu, 15 Oktober 2017 / 20:46 WIB
Transaksi SUN diramal tinggi hingga akhir tahun


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah transaksi Surat Utang Negara (SUN) diyakini akan tetap tinggi hingga akhir tahun. Hal itu dengan catatan, kondisi ekonomi dalam negeri tetap stabil dan tidak ada sentimen yang mengejutkan dari luar negeri.

Berdasarkan data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), jumlah volume transaksi Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 375,22 triliun sepanjang September lalu. Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian SBN mencapai Rp 19,75 triliun. Adapun rata-rata frekuensi perdagangan harian SBN mencapai 1.363 kali.

Berkaca dari data tersebut, Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia Anil Kumar mengatakan, kestabilan ekonomi nasional yang ditandai dengan penurunan suku bunga acuan dan tingkat inflasi yang terjaga membuat iklim pasar obligasi masih cukup bagus hingga sekarang. “Kita mungkin perlu mencermati pengaruh dari kebijakan-kebijakan The Fed dan situasi geopolitik di negara lain terhadap pasar obligasi,” tuturnya.

Anil pun tidak terlalu khawatir dengan penurunan nilai penawaran pada beberapa lelang SUN terakhir. Sebab, pemerintah masih bisa meraup dana hasil lelang tersebut melebihi target indikatif yang dicanangkannya.

Seperti yang diketahui, pada lelang SUN terakhir tanggal 3 Oktober lalu, nilai penawaran yang masuk hanya mencapai Rp 34,14 triliun. Jumlah tersebut masih kalah dari perolehan nilai tawaran pada lelang SUN tanggal 19 September yang mencapai Rp 52,41 triliun. “Seharusnya ini hanya gejala sementara akibat pelemahan rupiah yang membuat sebagian investor asing menjual kepemilikannya di Indonesia,” kata Anil.

Ia menambahkan, jika pemerintah bisa menerbitkan SUN dengan seri terbaru, peluang peningkatan transaksi akan semakin besar. Menurut Anil, seri-seri SUN yang menjadi benchmark seperti FR0061, FR0059, FR0074, FR0072, hingga seri FR0075 masih akan laris di mata investor hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×