kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Penantian laporan keuangan emiten dan rapat BI membayangi gerak IHSG Senin (22/10)


Minggu, 21 Oktober 2018 / 12:56 WIB
Penantian laporan keuangan emiten dan rapat BI membayangi gerak IHSG Senin (22/10)
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Anna Maria Anggita Risang | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (19/10) pekan lalu ditutup dengan pelemahan. Mengutip data RTI,  indeks ditutup turun 0,14% ke level 5.873. Investor asing pun mencatatkan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 255,88 miliar.

Pada awal pekan depan, Senin (22/10), Dennies Christoper Jordan analis Artha Sekuritas meramal indeks akan bergerak turun. Prediksinya, indeks akan bergerak di level support 5.766 dan resisten 5.896.

Dennies memiliki sejumlah alasan terkait prediksinya itu. Salah satunya, adanya dorongan antisipasi investor menjelang keputusan mengenai 7 Day Repo Rate oleh Bank Indonesia.

Selain itu, "Secara teknikal, indikator Stochastic membentuk deadcross di area overbought," tutur Dennies. Indikator tersebut menunjukkan indeks akan mengalami koreksi dalam jangka pendek.

Hal berbeda diungkapkan oleh Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya. Dia malah meramal, indeks berpeluang bergerak di zona hijau pada Senin (22/10) besok. Menurut William, rilis data kinerja emiten kuartal ketiga akan terus mewarnai pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang.

"Tentunya kondisi fundamental perekonomian juga akan terus menopang pola pergerakan IHSG sehingga gerak IHSG menunjukkan pola penguatan jangka pendek, menengah, maupun panjang," imbuh William.

Selain itu, momentum koreksi wajar masih dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×