kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penangkapan petinggi grup tak pengaruhi saham Sinarmas non CPO


Minggu, 28 Oktober 2018 / 19:57 WIB
Penangkapan petinggi grup tak pengaruhi saham Sinarmas non CPO
ILUSTRASI. Kantor PT Sinarmas Agribusiness and Food sub usaha PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam operasi tangkap tangan kasus suap anggota DPRD Kalimantan Tengah, Jumat (27/10), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap 13 orang.

Tiga orang merupakan petinggi PT Binasawit Abadi Pratama (BAP), anak usaha Sinarmas Group. Antara lain Direktur BAP, Edy Saputra Suradja yang juga merupakan Wakil Direktur Utama PT Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk (SMAR). Sisanya, Willy Agung Adipradhana, CEO BAP wilayah Kalimantan Tengah bagian utara dan Teguh Dudy Syamsury Zaldi, Manager Legal BAP.

Lantas penangkapan ini juga dikhawatirkan akan mempengaruhi pergerakan saham lainnya milik Group Sinarmas, beberapa diantaranya adalah PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA).

Analis Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan jika hal ini tidak akan serta merta mempengaruhi sektor bisnis Group Sinarmas lainnya karena berbeda sektor bisnis. "Efeknya tidak besar, saya kira tidak akan berdampak signifikan karena berbeda sektor dengan bisnis usaha lainnya," kata William, Minggu (28/10).

William bilang, secara fundamental saham-saham Sinarmas Group masih cukup bagus serta bisa dikatakan harga sahamnya murah. "Namun untuk saham yang menarik dan masih bisa dilirik di antara saham-saham tersebut adalah BSDE dan DMAS karena masih tertinggal atau posisi harga sahamnya belum terlalu naik," kata William

William menambahkan, saham SMRA pun kurang likuid sehingga pengaruhnya mungkin tidak akan besar.

Setali tiga uang, Kepala Riset Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe mengatakan bahwa tidak ada pengaruh penangkapan dari petinggi SMAR, karena bisnis CPO tidak akan mempengaruhi bisnis properti, kertas ataupun finance.

"Itu sudah berbeda manajemen, SMAR sahamnya juga tidak likuid. Mereka memang satu grup besar Sinarmas, cuma managemen kan berbeda tiap sektor. Jika, tidak ada pengaruh ke saham lainnya. SMAR sendiri masih sideways dan itu tadi sahamnya tidak likuid," kata Kiswoyo.

William merekomendasikan buy untuk saham BSDE dan DMAS dengan target harga masing-masing Rp 1.500 dan Rp 200. Sedangkan Kiswoyo menilai, saham yang paling menarik adalah buy saham BSDE dengan target harga Rp 1.700 sampai akhir tahun.

Menurut data RTI, secara year to date hingga, Jumat (26/10) saham BSIM turun 31,82%, saham BSDE turun 34,41%, DMAS turun 26,32%, saham DUTI turun 0,93%.

Sementara saham lainnya mengalami kenaikan yang diantaranya, FREN yang naik 102%, TKIM naik 256,16%, INKP naik 111,11%, SMMA yang hanya naik 1,03% dan SMAR naik 11,11%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×