Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) ditutup melesat sebesar 16,5% pada perdagangan Kamis (2/10) ke level Rp 4.660. Bahkan pada periode perdagangan, saham anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) ini sempat menembus Rp 4.950 dan mendekati auto reject atas (ARA).
Berdasarkan data perdagangan saham, saham emiten yang listing di BEI pada 24 September ini dibuka menguat ke Rp 4.010 dan sempat tembus rekor harga tertinggi sepanajang masa Rp 4.750. Hingga pukul 10.22 WIB, saham EMAS catatkan telah menguat lebih dari 23% menjadi Rp 4.950, sehingga market cap mencapai lebih dari Rp 80 triliun.
Lompatan saham ini terjadi setelah perseroan mengumumkan resmi memulai penambangan pertama (first mining) di Tambang Emas Pani. First mining merupakan tahap awal operasi tambang yang ditandai dengan pengupasan lapisan tanah (overburden stripping) dan pengambilan bijih pertama.
"First mining adalah tonggak penting bagi MGR, pemegang saham, dan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Presiden Direktur Merdeka Gold Resources, Boyke P. Abidin, dalam keterangannya, Rabu (1/10).
Baca Juga: Listing, EMAS Langsung Jadi Emiten Emas dengan Kapitalisasi Terbesar Keempat di BEI
Dia bilang, fase yang menandai dimulainya kegiatan penambangan yang dalam waktu dekat diikuti dengan fase pelindian, pengolahan, dan produksi emas.
Berlokasi di Desa Hulawa, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Tambang Emas Pani mengandung lebih dari 7 juta ounces emas dengan umur tambang multidekade. Dikelola oleh sejumlah anak usaha MGR yang menangani operasi tambang, fasilitas pengolahan, dan infrastruktur pendukung, tambang ini dirancang sebagai tambang terbuka dan dikembangkan secara bertahap.
Pada tahap awal, EMAS mengandalkan metode pengolahan pelindian (heap leach) dengan kapasitas 7 juta ton bijih per tahun, menargetkan produksi sekitar 140.000 ounces emas per tahun.
Pada tahap berikutnya, Merdeka Gold Resources akan membangun fasilitas pengolahan carbon-in-leach (CIL) berkapasitas awal 7,5 juta ton bijih per tahun, yang akan diekspansi menjadi 12 juta ton bijih pada 2030.
Saat kedua fasilitas beroperasi penuh, gabungan kapasitas heap leach dan CIL akan mencapai 19 juta ton bijih per tahun, dengan potensi produksi puncak hingga 500.000 ounces emas per tahun. Produksi emas pertama dari heap leach ditargetkan tercapai pada kuartal I 2026.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Merdeka Gold Resources (EMAS) Usai Sukses IPO
Dalam jangka panjang, keberadaan Tambang Emas Pani diproyeksikan menjadi motor penggerak ekonomi di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.
Boyke menekankan bahwa proyek ini akan memberi manfaat luas: penciptaan lapangan kerja, peluang usaha baru, dan peningkatan pendapatan daerah. “Kami berkomitmen untuk menjalankan operasi yang bertanggung jawab, mematuhi prinsip Good Mining Practices dan standar Environmental, Social, and Governance yang tinggi, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan,” ujar Boyke.
Selanjutnya: Pasar Tenaga Kerja AS Stagnan: PHK Menurun, Rencana Rekrutmen Terendah Sejak 2009
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak dalam Karier & Keuangan Besok Jumat 3 Oktober 2025, Ada yang Tertekan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News