Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. PT Trisula International telah memiliki anchor buyer alias calon investor yang siap menampung saham initial public offering (IPO). Melalui IPO, perusahaan ritel pakaian itu, akan menerbitkan 300 juta saham dengan harga penawaran berkisar Rp 250-Rp 300 per saham.
Presiden Direktur Trisula International, Lisa Tjahjadi, mengatakan, sudah ada beberapa investor yang siap menyerap dana IPO. Calon investor itu berkomitmen mengeksekusi 50% dari total saham yang ditawarkan. "Mereka (calon investor) pemain lokal, karena size kami juga tidak terlalu besar," ujar dia, Selasa (6/5). Tapi Lisa enggan mengungkapkan identitas calon investor itu.
Direktur Utama Sinarmas Sekuritas, Kokarjadi Chandra, menambahkan, kemungkinan calon investor yang berminat mencaplok saham IPO Trisula adalah rekan kerja perseroan ini. "Seperti perusahaan distribusi yang memasarkan produk-produknya ke luar negeri," tutur dia.
Kehadiran anchor buyer itu membuat Trisula tidak berlama-lama melaksanakan penawaran awal (book building). Proses book building biasanya berlangsung selama seminggu, tapi Trisula hanya menetapkan waktu tiga hari dimulai sejak Selasa (5/6) hingga Kamis (7/6).
Perseroan berharap sudah mengantongi pernyataan efektif dari Bapepam-LK pada 15 Juni. Dus, penawaran umum bisa dilaksanakan pada 19 Juni sampai 21 Juni. Adapun target pencatatan saham Trisula pada 28 Juni 2012.
Trisula akan menerima dana IPO sekitar Rp 90 miliar. Selain saham, perseroan akan menerbitkan waran sebanyak 75 juta waran. Satu waran akan diberikan kepada setiap pemilik empat saham IPO. Harga kisaran waran setara harga IPO yaitu Rp 250 hingga Rp 300 per waran.
Sebesar 54% dana hasil IPO akan dipakai untuk ekspansi usaha. Trisula tahun ini berniat membangun 25-35 gerai atau toko baru. Manajemen Trisula menargetkan bisa memiliki 350 titik penjualan dalam lima tahun ke depan.
Perseroan menargetkan laba bersih tahun ini Rp 24,43 miliar, atau naik 203% dari laba bersih 2011 senilai Rp 8,05 miliar. Adapun penjualannya diproyeksikan mencapai Rp 591,41 miliar, atau tumbuh 105% dari pendapatan 2011 senilai Rp 288,19 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News