Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Para pemodal asing terus melancarkan aksi ambil untung alias profit taking di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selama empat hari berturut-turut, asing mencatatkan penjualan bersih atau net sell senilai Rp 2 triliun.
Meski demikian, dalam sebulan terakhir, asing masih membukukan pembelian bersih atau net buy senilai Rp 12,51 triliun. Sejak awal tahun hingga kemarin atau year to date (ytd), investor asing sudah mengemas net buy senilai Rp 37,39 triliun.
Analis Minna Padi Investama, Clement Hardjono menilai, aksi net sell asing masih cukup wajar. Apalagi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah menanjak 16,14% (ytd). Di kawasan Asia Pasifik, IHSG mencatatkan kinerja terbaik kedua setelah indeks SET Thailand yang mencatatkan pertumbuhan 19,54% (ytd). “Net sell asing yang terjadi di BEI merupakan aksi profit taking yang wajar,” kata Clement.
Dia mengatakan, aksi net buy asing sepanjang tahun ini lantaran optimisme investor asing terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dana asing mulai mengalir deras pada kuartal kedua tahun ini. “Pada kuartal kedua, ekonomi Indonesia tumbuh 5,18%,” ujar Clement.
Selain itu, program amnesti pajak menjadi sentimen positif bagi investor asing. Clement menegaskan, faktor eksternal berupa pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen pada Jumat kemarin yang mengisyaratkan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat memicu investor asing melakukan aksi jual.
“Kami berharap, ekonomi Indonesia terus tumbuh hingga akhir tahun. Kami juga mengharapkan target tax amnesty tercapai,” kata dia.