kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Peminat SUN di pasar perdana membeludak


Rabu, 26 Januari 2011 / 11:05 WIB
Peminat SUN di pasar perdana membeludak


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas, KONTAN | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Minat investor membeli Surat Utang Negara (SUN) masih tinggi. Hal itu terlihat dari hasil lelang SUN, Selasa (25/01). Jumlah penawaran dana yang masuk dalam lelang tersebut mencapai Rp 17,65 triliun. Ini jauh di atas target perolehan dana yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 5 triliun.

Artinya, jumlah penawaran yang masuk tiga kali lipat dari target awal. Dari total penawaran yang masuk, pemerintah hanya mengambil Rp 5,2 triliun.
Dalam lelang SUN kemarin, pemerintah menawarkan empat jenis surat utang. Yakni Surat Perbendaharaan Negara (SPN) seri 20120126, SUN seri FR0053, FR0056 dan FR0054.

Dari empat seri Surat Berharga Negara (SBN) yang ditawarkan, hanya tiga seri yang akhirnya dijual. Pemerintah tidak mengambil tawaran dana untuk SPN20120126, yang kebetulan nilainya paling kecil, yaitu Rp 305 miliar.

Surat utang yang paling banyak mengundang minat investor adalah SUN seri FR0054. Nilai penawaran yang masuk untuk SUN ini Rp 8,02 triliun. Melalui SUN seri ini pemerintah menyerap penawaran terbesar dalam lelang kemarin, yaitu Rp 4,25 triliun.

Untuk SUN seri FR0053, dana yang disodorkan investor mencapai Rp 3,67 triliun. Namun pemerintah hanya menyerap Rp 850 miliar. Pemerintah hanya mengambil tawaran Rp 100 miliar untuk FR0056. Padahal penawaran dana yang masuk untuk SUN berjangka 10 tahun tersebut sangat besar, yakni
Rp 5,67 triliun.

Tawaran yield

Lana Soelistianingsih, Ekonom Samuel Sekuritas, menilai, larisnya lelang kemarin meniupkan angin segar ke pasar keuangan lokal. Memang, indeks di bursa serta rupiah kemarin menguat.

Harga SUN yang belakangan ini merosot tajam, menurut Handy Yuniarto, Analis Obligasi Mandiri Sekuritas, menjadi alasan investor berburu SUN di pasar perdana. "Yield yang naik cukup signifikan menyebabkan investor, terutama investor institusi, tertarik masuk," ujarnya.

Handy bilang, keputusan pemerintah tidak mengambil penawaran dana bagi SPN sudah tepat. Pemerintah seakan memberi sinyal ke pasar bahwa pemerintah confident dengan yield yang ditawarkan.

Dalam lelang yang berlangsung kemarin, pemerintah mengambil permintaan yield yang terendah. Ambil contoh untuk SUN seri FR0053, pemerintah mengambil yield tertimbang 8,99%. Permintaan yield yang masuk untuk obligasi itu berkisar 8,91%-9,56%.

Sedangkan, untuk SUN seri FR0056, pemerintah memberi yield 9,79%. Sedang penawaran yang masuk 9,75% hingga 10,62%. "Jika Pemerintah memberikan yield yang lebih tinggi, tren penurunan harga SUN bisa terus berlangsung," papar Handy.

Sebanyak 75% dana yang diambil pemerintah dalam lelang SUN kemarin merupakan dana milik institusi dalam negeri. Sebagian besar pembeli SUN adalah perusahaan keuangan, seperti bank atau asuransi. Investor institusi memang membutuhkan instrumen investasi dengan horizon jangka panjang. Di sisi lain, "Pemerintah juga bisa mengurangi risiko pembayaran," imbuh Handy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×