Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Sofyan Hidayat
JAKARTA. Pemerintah bakal menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara, Selasa (28/1). Ini lelang sukuk perdana di tahun ini. Seperti lelang obligasi pemerintah sebelumnya, lelang sukuk dengan target indikatif Rp 1,5 triliun ini diprediksi bakal kelebihan permintaan.
Ada empat seri sukuk yang bakal ditawarkan. Tiga di antaranya merupakan penerbitan ulang atau reopening yaitu seri PBS003 yang jatuh tempo 15 Januari 2027, PBS005 jatuh tempo 15 April 2043 dan PBS006 jatuh tempo 15 September 2020. Sedangkan sukuk penerbitan baru adalah seri bertenor pendek SPN-S29072014 yang jatuh tempo 29 Juli 2014.
Global Markets-Financial Analyst Manager PT Bank Internasional Indonesia Tbk, Anup Kumar memperkirakan, lelang ini bakal meriah. Pertama, lelang kali merupakan lelang sukuk perdana tahun ini.
Kedua, berkaca dari dua lelang obligasi pemerintah sebelumnya, selalu diminati investor dengan kelebihan permintaan atau oversubscribes dua sampai tiga kali dari target indikatif, "Lelang sukuk negara juga bisa oversubscribes dua kali dari target indikatif bahkan bisa lebih, mencapai Rp 3 triliun hingga Rp 4 triliun," ujar Kumar.
Dari empat seri tersebut, Kumar memprediksi, sukuk seri PBS006 dan PBS003 paling diminati karena bertenor jangka menengah.
Analis Millenium Danatama Asset Management, Desmon Silitonga juga memprediksi hal serupa. Bahkan, lelang nanti diperkirakan akan kelebihan permintaan hingga senilai Rp 4,5 triliun.
Namun dia mengingatkan, lelang sukuk ini berdekatan dengan pengumuman inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS), 1 Februari nanti. "Ada indikasi inflasi akan naik karena bencana banjir di bulan ini mengerek harga-harga makanan," ungkap Desmon.
Maka investor akan meminta yield lebih tinggi. Desmond mencontohkan, yield sukuk dengan tenor 13 tahun, kemarin, berada di posisi 8,8%. Dus, ia menduga, sukuk PBS003 dengan tenor yang sama, baru akan menarik jika ditawarkan dengan yield sebesar 9,2% hingga 9,3%. Apalagi, yield sukuk memang relatif lebih tinggi karena tidak likuid di pasar sekunder.
Namun, Desmon memperkirakan, pemerintah tidak bakal memaksa memenangi lelang dengan permintaan yield yang tinggi. Maklum, sukuk bukanlah instrumen investasi yang menjadi prioritas utama pendanaan pemerintah.
Dari empat seri, Desmond menebak, pemerintah bakal mengarahkan investor untuk memilih PBS005 yang mempunyai tenor terpanjang. "Meskipun permintaan akan menumpuk pada sukuk bertenor jangka menengah," ujar Desmon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News