Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah memastikan pasar surat utang negara tidak akan terpengaruh oleh situasi global. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto mengatakan, Indonesia memiliki fundamental yang kuat untuk menahan guncangan ekonomi global.
"Meskipun downgrade, rating Amerika Serikat masih investment grade dan tidak akan pernah default. Dampak jangka pendek terhadap Indonesia khususnya pasar SUN (Surat Utang Negara) tidak akan signifikan," ujar Rahmat kepada KONTAN, Minggu (7/8).
Sekedar menyegarkan ingatan, lembaga rating Standard & Poor's (S&P) telah memangkas peringkat surat utang Amerika Serikat. S&P menurunkan peringkat surat utang AS dari AAA menjadi AA+. Pemangkasan surat utang ini dilakukan dengan alasan utang Amerika Serikat yang telah menggunung dan ketidakpastian iklim politik di masa depan.
Rahmat sangat yakin aliran modal masuk akan terus membanjiri Indonesia. Dia beralasan, investor global masih menghindari pasar Eropa akibat krisis utang yang meluas. Di sisi lain, investor juga enggan berinvestasi di Amerika Serikat lantaran suku bunganya masih rendah.
Menurut Rahmat, yang perlu dicermati justru dampak pemangkasan peringkat surat utang Amerika Serikat terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dia mengatakan, hal tersebut bisa memunculkan ketidakpastian atau risiko terhadap perekonomian dan keuangan dunia.
Pemerintah sendiri sudah siap mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi pembalikan modal asing. Rahmat bilang, pihaknya mempersiapkan pembentukan dana stabilisasi utang. "Kami sudah siap jika terjadi arus pembalikan modal dengan mempersiapkan bond stabilization framework," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News