kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah target produksi garam 1,3 juta ton


Rabu, 11 Juli 2012 / 17:12 WIB
Pemerintah target produksi garam 1,3 juta ton
ILUSTRASI. Bumi Serpong Damai (BSDE) optimistis capai target marketing sales Rp 7 triliun


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Asnil Amri

BANGKALAN. Pemerintah menargetkan produksi garam tahun ini mencapai 1,33 juta ton, atau naik 19,8% dibandingkan realisasi produksi tahun lalu sebesar 1,11 juta ton.

Untuk pencapaian target itu, pemerintah mengandalkan program pemberdayaan usaha garam rakyat (Pugar) yang telah dilakukan sejak 2011 silam.

Sharif Cicip Sutardjo, Menteri Kelautan dan Perikanan mengatakan, tahun ini pihaknya telah menggelontorkan anggaran Rp 107,6 miliar untuk program Pugar.

Program berupa bantuan langsung tunai kepada petani garam itu naik daripada tahun sebelumnya Rp 86 miliar. "Sasaran kami untuk 29.000 petani garam dengan luas areal 16.500 ha di 40 kabupaten/kota," ujar dia usai membuka Kongres Garam Rakyat, Rabu (11/7).

Ia bilang, selama ini produktivitas petani di Indonesia masih rendah, hanya 55 ton per ha per tahun. Melalui bantuan penguatan modal itu, pemerintah berharap produksi garam bisa naik menjadi 73 ton per ha untuk sekali musim.

Meskipun produksi naik pesat, namun belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi garam dalam negeri sebanyak 1,5 juta ton. "Sudah ada kontrak dengan PT Garam untuk mengimpor garam untuk kebutuhan konsumsi sebanyak 200.000 ton, dan sejauh ini sudah terealisasi 100%," imbuhnya.

Sementara, untuk permintaan industri nasional, kebutuhan garam mencapai 1,8 juta ton. Menurut Cicip, pemenuhan kebutuhan tersebut seluruhnya diperoleh melalui produk impor.

Ia bilang, selama Juli hingga September mendatang, importasi dihentikan lantaran masa panen raya garam sedang berlangsung. "Kami sudah keluarkan peraturan kepada importir tentang larangan impor selama masa panen raya, kami akan memberikan sanksi tegas bagi importir," kata Cicip.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×