Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyerap secara maksimal lelang Surat Utang Negara (SUN), Selasa (9/10). Berdasarkan keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, tercatat jumlah penawaran yang masuk dalam lelang SUN tersebut sebesar Rp 41,35 triliun.
Jumlah penawaran ini menurun jika dibandingkan dengan jumlah penawaran yang masuk dalam lelang SUN dua pekan lalu yang sebesar Rp 51,54 triliun. Meski terjadi penurunan jumlah penawaran, pemerintah tetap menyerap maksimal lelang dengan total nominal yang dimenangkan sebesar Rp 20 triliun.
Dari enam seri yang ditawarkan, seri FR0077 mendapat penawaran terbesar dari investor sebesar Rp 10,75 triliun. Pemerintah pun menyerap paling banyak dari seri ini sebesar Rp 7,55 triliun. Imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri yang akan jatuh tempo pada 15 Mei 2024 ini sebesar 8,48%.
Selanjutnya, seri SPN12191010 mendapat penawaran terbesar kedua dari para investor dengan nilai Rp 10,05 triliun. Pemerintah menyerap Rp 3 triliun dari seri yang akan jatuh tempo pada 10 Oktober 2019 ini. Imbal hasil rata-rata tertimbang seri tenor pendek ini sebesar 6,38%.
Seri tenor pendek lainnya, SPN03190110 mendapat jumlah penawaran sebesar Rp 7,45 triliun dari para investor. Pemerintah menyerap Rp 3 triliun dari seri yang akan jatuh tempo pada 10 Januari 2019 ini. Yield rata-rata tertimbang seri ini mencapai 5,79%.
Seri FR0078 juga mendapat penawaran masuk cukup banyak, yakni Rp 6,06 triliun. Pemerintah menyerap Rp 3,55 triliun dari seri yang akan jatuh tempo di 15 Mei 2029. Imbal hasil rata-rata tertimbang seri ini sebesar 8,55%.
Selanjutnya, seri FR0065 mendapat penawaran masuk sebesar Rp 4,35 triliun. Pemerintah menyerap Rp 1, 8 triliun dari seri yang jatuh tempo di 15 Mei 2033 dan memiliki yield rata-rata tertimbang sebesar 8,76%.
Terkahir, seri FR0075 menerima penwaran masuk yang paling sedikit dari para investor, yakni Rp 2,68 triliun. Pemerintah pun hanya menyerap Rp 1,1 triliun dari seri yang jatuh tempo di 15 Mei 2038 ini dengan yield rata-rata tertimbang mencapai 8,97%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News