Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga beras mulai tinggi di pasaran, terimbas faktor cuaca. Pemerintah berinisiatif mengimpor beras sebanyak 500.000 ton untuk menjaga kestabilan harga dan memperkuat cadangan beras dalam negeri.
Kebijakan ini nyatanya tak berimbas langsung pada emiten dengan bisnis beras, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI).
Hal tersebut sebagaimana diakui Investor Relations HOKI Dion Surijata. Menurut Dion, HOKI yang fokus memasarkan beras premium ke modern market, tidak berhubungan langsung dengan kebijakan tersebut. Yang jelas Dion meyakini bahwa tujuan impor pemerintah adalah untuk stabilisasi harga.
Meski demikian, Dion tak menampik adanya beberapa hal lain yang mempengaruhi kinerja perusahaan sejak akhir 2017 kemarin. Beberapa di antaranya adalah harga bahan baku yang tinggi dan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras.
“Karena waktu HET diberlakukan, kita banyak refraksi. Harus ganti kemasan dan sebagainya,” tutur Dion, Senin (15/1).
Dua hal tersebut menurut Dion akan mempengaruhi kinerja HOKI di kuartal III-2017 dan kuartal IV-2017. Dengan demikian, Dion memprediksikan bahwa perolehan pendapatan HOKI di full year 2017 tak akan jauh berbeda dengan tahun lalu. Sebagaimana diketahui, tahun 2016 lalu HOKI mencatat pendapatan sebesar Rp 1,15 triliun.
“Sebagai gambaran, capaiannya stabil,” ujar Dion. Adapun di 2018 ini, HOKI memprediksikan pendapatan bisa tumbuh sekitar 11%-12%. Meski saat ini harga bahan pokok masih tinggi, Dion bilang HOKI berharap harga bahan baku bisa turun sejalan dengan prediksi panen raya bulan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News