kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah China lakukan intervensi, harga batubara turun ke US$ 94,85 per metrik ton


Selasa, 18 Mei 2021 / 17:33 WIB
Pemerintah China lakukan intervensi, harga batubara turun ke US$ 94,85 per metrik ton
ILUSTRASI. Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat menguat, kini harga batubara kembali terkoreksi. Harga batubara termal ICE Newcastle untuk kontrak Agustus sempat menembus ke level US$ 100,85 per metrik ton pada Kamis (13/5). Namun, pada Senin (17/5), harganya sudah turun ke level US$ 94,85 per metrik ton atau terkoreksi 5,95%.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan, penurunan harga batubara belakangan ini seiring dengan langkah pemerintah China yang melakukan intervensi terhadap harga batubara. Pemerintah China kini telah mengizinkan kembali perusahaan pelat merah China untuk memproduksi batubara guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Sebelum ini, pemerintah China melarang eksplorasi dan produksi batubara di dalam negeri. Namun, kondisi eksternal yang terus mengangkat harga batubara membuat pemerintah China ambil sikap, mereka khawatir penguatan yang terlalu tajam akan diiringi dengan koreksi yang dalam,” kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Selasa (18/5).

Menurut founder Traderindo.com Wahyu Laksono, kenaikan harga batubara merupakan imbas dari pelemahan dolar AS di pekan kemarin karena data non-farm payroll yang anjlok. Ia juga melihat data penjualan ritel AS yang dirilis cukup buruk berada di bawah ekspektasi. 

Baca Juga: Harga batubara naik, Bumi Resources (BUMI) bakal maksimalkan penjualan

Sehingga hal ini pada akhirnya memicu bullish continuation komoditas seperti minyak mentah, batubara, dan emas terhadap dolar AS.

“Namun, tidak menutup kemungkinan, percepatan dalam penjualan ritel tampaknya mungkin terjadi dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini seiring dengan ekonomi AS yang dibuka kembali dan orang Amerika dinilai akan menghabiskan tabungan yang telah mereka kumpulkan,” kata Wahyu. 

Hal tersebut berpotensi meningkatkan laju inflasi AS, yang pada akhirnya akan memperkuat dolar AS. Dus, harga komoditas, termasuk batubara berpotensi mengalami tekanan.

Sementara Ibrahim meyakini, saat ini harga batubara sedikit di atas harga normalnya. Ia menilai, harga batubara pada tahun ini idealnya berada di kisaran US$ 85 - US$ 90 per metrik ton. Hanya saja, dengan kondisi permintaan batubara yang tinggi seiring membaiknya aktivitas ekonomi China, tidak diiringi dengan pasokan yang memadai.

“Kebijakan larangan impor batubara dari Australia membuat China cukup kesulitan memenuhi kebutuhan batubara berkalori tinggi. Di satu sisi, Indonesia walaupun importir batubara terbesar nomor dua di dunia, sayangnya jumlah batubara berkalori tingginya sedikit,” imbuh Ibrahim.

Lebih lanjut, selama hubungan China dan Australia belum membaik, Ibrahim memperkirakan, rata-rata harga batubara akan berkisar di atas US$ 90 per metrik ton.

Selanjutnya: Harga batubara menguat, ABM Investama (ABMM) pertimbangkan kerek produksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×