Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah melaksanakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (4/3). Terdapat delapan (8) seri SUN yang dilelang kepada publik pada lelang SUN pekan ini.
Berdasarkan keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, total penawaran lelang SUN tanggal 4 Maret 2025 sebesar Rp 75,78 triliun. Jumlah ini sedikit lebih rendah daripada lelang SUN sebelumnya yang senilai Rp 84 triliun.
Dalam lelang SUN kali ini, terdapat delapan seri SUN yang ditawarkan yakni SPN03250604 (New Issuance), SPN12260305 (New Issuance), FR0104, FR0103, FR0106, FR0107, FR0102, serta FR0105. Seri FR0104 merupakan seri dengan jumlah penawaran masuk tertinggi. Sedangkan, penawaran paling banyak dimenangkan oleh seri FR0103.
Adapun total penawaran dimenangkan dalam lelang SUN kali ini sebesar Rp 30 triliun. Angka ini berada di atas target indikatif pemerintah sebesar Rp 26 triliun.
Baca Juga: Penerbitan SBN Perumahan Berisiko dan Tidak Mendesak, Ekonom Ungkap Penyebabnya
Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas Amir Dalimunthe mengamati, FR0104 dan FR0103 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder kemarin, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp16,8 triliun dan Rp14,3 triliun.
Harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak variatif dengan kecenderungan menguat pada perdagangan kemarin, (4/3). Berdasarkan data Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), yield SUN Benchmark tenor 5-tahun (FR0104) turun sebesar 7 bp menjadi 6,62%, dan yield SUN Benchmark tenor 10-tahun (FR0103) tidak bergerak di level 6,87%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve tenor SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 1 bp menjadi 6,87%. Level yield curve SUN tenor 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range kami minggu ini, yaitu di kisaran 6,75% – 7,03%.
Indikator global menunjukkan sentimen yang negatif, tercermin dari peningkatan yield US Treasury (UST) dan level Credit Default Swap (CDS) Indonesia.
Yield curve UST tenor 5-tahun meningkat sebesar 4bp menjadi 4,01%, dan yield curve UST tenor 10-tahun meningkat sebesar 6bp menjadi 4,22%. Sementara itu, CDS tenor 5-tahun Indonesia meningkat tipis sebesar 1bp menjadi 79bp.
‘’Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah,’’ kata Amir dalam risetnya, Rabu (5/3).
Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor yakni FR0090, FR0094, FR0095, FR0065.
Selanjutnya: Koperasi Desa Merah Putih Dibentuk, Bisa Redam Kenaikan Harga Pangan?
Menarik Dibaca: Resep Cempedak Goreng yang Garing di Luar Meleleh di Dalam, Camilan Nikmat Sore Hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News