Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Wafi memperkirakan, harga jual rata-rata CPO untuk sepanjang tahun 2022 berada di RM 5.300 per ton, lebih tinggi dari harga jual rata-rata 2021 yang sebesar RM 5.000 ton.
"Meskipun begitu, kebijakan larangan yang berjalan tidak lama sebenarnya tidak terlalu berpengaruh secara fundamental ke harga," ucap Wafi. Kini, yang menjadi perhatian pelaku pasar adalah stabilitas dari kebijakan pemerintah tersebut.
Baca Juga: Ekspor Minyak Goreng Kembali Dibuka, Ini Penjelasan Jokowi
Terkait dengan sahamnya, Wafi mengunggulkan AALI dan LSIP. AALI dipilih karena memiliki kapitalisasi pasar paling besar serta porsi ekspor yang besar.
Sementara LSIP dipilih karena mempunyai balance sheet paling bersih serta jika laporan keuangan 2021 sesuai prediksi, maka LSIP berpotensi memberikan yield dividen paling tinggi dalam lima tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News