kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemberlakuan safeguard jadi sentimen positif bagi emiten tekstil


Rabu, 13 November 2019 / 18:47 WIB
Pemberlakuan safeguard jadi sentimen positif bagi emiten tekstil
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan proses pembuatan benang polyester di pabrik PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY)


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah secara resmi memberlakukan Bea Masuk Tindakan Pengamanan Sementara (BMPTS) terhadap impor tekstil dan produk tekstil (TPT). Ketentuan ini dimuat dalam PMK nomor 161/PMK 010/2019, PMK nomor 162/PMK. 010/2019, dan PMK Nomo 163/ PMK.010/2019. 

Hal ini menjadi angin segar bagi perusahaan tekstil. Sebab, sebelumnya industri tekstil domestik tengah lesu karena kebanjiran produk TPT impor. 

"Secara teori seharusnya akan berdampak karena dengan demikian permintaan domestik akan terstimulasi," kata Assistant President Director Corporate Communications PT Asia Pacific Fibers Tbk Prama Yudha Amdan ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (13/11).

Hanya saja, lanjut Prama, beleid tersebut paling tidak baru bisa dirasakan dampaknya bulan depan. 

Baca Juga: Redam tekstil impor, pemerintah terapkan tarif bea masuk benang, kain, hingga tirai

Pembenahan pada industri tekstil lokal akan berpengaruh pada PT Asia Pacific Fibers Tbk. Sebab sebanyak 65% hingga 70% produksinya diserap oleh pasar domestik.

Asal tahu saja, hingga kuartal III-2019, perusahaan dengan kode emiten POLY itu mencatatkan pendapatan bersih sebesar US$ 311,15 juta turun 12,73% year on year (yoy). Perusahaan juga mencatatkan rugi hingga US$ 3,16 juta, padahal ada periode yang sama tahun sebelumnya laba hingga US,78 juta. 

Saat ini menurut Prama yang perlu dipastikan adalah mengawasi agar safeguard ini terimplementasi dan kebocoran impor teratasi. 

Direktur Riset dan Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat kebijakan safeguard ini bisa menjadi sentimen positif bagi industri tekstil.

Dilihat dari sisi labanya, Nico menilai PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) dan  PT Pan Brothers Tbk (PBRX) memang menjadi saham yang menarik di antara emiten tekstil yang lain. 

Berdasarkan penelusuran Kontan.co.id, kedua emiten tersebut mencatatkan pertumbuhan laba yang positif. SRIL mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas indk US$ 72,21 juta atau naik 2,44% year on year (yoy). Sementara, PBRX mencatatkan pertumbuhan laba 39,03% yoy menjadi US$ 15,52 juta. 

Baca Juga: Inilah Aturan yang Menjadi Andalan untuk Menghadang Banjir Tekstil Impor

Senada dengan Prama, Nico beranggapan peraturan mengenai safeguard akan menjadi lebih baik apabila pengawasannya lebih ditingkatkan. Sebab sejauh ini masih ada beberapa emiten yang memberikan reaksi yang biasa saja terhadap sentimen tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×