Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
LONDON. Masuknya Rosan Roeslani sebagai salah satu pemegang saham Inter Milan bersama Erick Thohir dan Handy Soetedjo menyisakan catatan miring bagi komunitas pasar.
Sebagaimana yang ditulis oleh editor ekonomi The Telegraph, Alistair Osborne. Dia menyatakan bahwa mantan CEO Berau Coal dan Direktur Bumi Plc itu pernah diminta pertanggungjawabannya karena telah menghilangkan dana perusahaan sebesar US$ 173 juta.
"Ini tentunya menjadi sesuatu yang mengejutkan, ketika Rosan Roeslani, yang pernah menjabat sebagai Direktur Bumi Plc pernah terlibat dalam penggelapan dana US$ 173 juta. Dan saat ini, dia kembali muncul saat membeli klub Inter Milan," tulis Osborne, pekan ini.
Alistair menyatakan bahwa pada Juni lalu, Roeslani telah menyetujui untuk mengembalikan dana sebesar US$ 173 juta dari total uang yang hilang mencapai US$ 201 juta ketika dia menjabat sebagai CEO Berau. "Hingga saat ini, Bumi Plc masih menunggu datangnya Mr Roeslani dengan membawa uang yang dijanjikan untuk dikembalikan," tulis Osborne.
Sebelumnya, perusahaan tambang Indonesia yang terdaftar di bursa efek London, Bumi Plc telah menandatangani perjanjian dengan mantan Direktur Utama PT Berau Coal Energy Tbk guna mengembalikan sebagian besarĀ pengeluaran US$ 201 juta yang dinilai tidak memiliki tujuan bisnis yang jelas.
Rosan Roeslani, yang mengundurkan diri sebagai dirut Berau pada Januari tahun ini, telah setuju membayar US$ 173 juta secara tunai serta sejumlah aset kepada Berau dalam waktu 6 bulan terhitung sejak Juni.
Sementara itu, sisa uang yang hilang sebanyak US$ 28 juta, terjadi sebelum Bumi Plc mengakuisisi 85% saham Berau. Hingga saat ini, Kompas.com belum berhasil mengonfirmasi Rosan Roeslani. (Bambang Priyo Jatmiko/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News