kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembangunan Infrastruktur Jadi Katalis Positif Bagi Emiten Kawasan Industri


Minggu, 05 Maret 2023 / 20:06 WIB
Pembangunan Infrastruktur Jadi Katalis Positif Bagi Emiten Kawasan Industri
ILUSTRASI. Pekerja mengoperasikan alat berat saat menyelesaikan proyek pembagunan Subang Smartpolitan tahap pertama di kawasan Rebana Metropolitan, Subang, Jawa Barat, Selasa (29/3/2022). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/foc.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi

1. Puradelta Lestari Tbk (DMAS)
DMAS mencetak kinerja gemilang pada tahun lalu, terkhusus pada kuartal IV-2022. DMAS mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,93 triliun, naik 34,1% dibandingkan tahun 2021. Sementara, laba bersih DMAS melesat 70,3% menjadi Rp 1,22 triliun. Selain dari tingginya pendapatan dan laba bersih, DMAS juga didukung oleh operational expenditure (opex) yang terbatas senilai Rp 155 miliar.

Penjualan tanah DMAS diperkirakan cenderung datar seiring normalisasi penjualan lahan komersial di tahun 2023. Tetapi, DMAS tetap menjadi pilihan utama BRI Danareksa Sekuritas di sektor kawasan industri karena permintaan dari pusat data diyakini akan meningkat tetap kuat pada tahun ini.  Pengembangan lebih cepat dari bisnis komersial dan perumahan akan menjadi katalis positif bagi DMAS.

Rekomendasi : Buy
Target harga : Rp 220 per saham
Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano dalam riset 2 Maret 2023

2. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)
Kinerja penjualan lahan industri SSIA bakal terangkat oleh pengembangan Subang Smartpolitan yang terkoneksi langsung dengan Pelabuhan Patimban. Dari total marketing sales 12,5 ha yang diraih pada tahun lalu, SSIA telah menghasilkan penjualan 2 ha dari Subang Smartpolitan dengan average selling price (ASP) atau harga jual sebesar US$ 110 per m2.

Untuk tahun 2023, SSIA menargetkan penjualan lahan industri seluas 90 ha. Subang Smartpolitan diproyeksikan bisa berkontribusi seluas 60 ha terhadap penjualan, seiring dengan pembangunan infrastruktur di daerah tersebut.

Kontribusi terbesar SSIA masih akan disokong oleh anak usahanya di bidang konstruksi, PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA). NRCA membidik kenaikan pendapatan 5% menjadi Rp 2,0 triliun di tahun ini, salah satunya dari perolehan kontrak baru dalam mengikuti konsorsium pembangunan tol Patimban dengan porsi NRCA sebesar 22%.

Rekomendasi : Buy
Target harga : Rp 600 per saham
Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa dalam riset 27 Februari 2023

 

3. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
Proyek Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, bakal menopang penjualan lahan AKRA. Emiten distributor bahan kimia ini mematok bisnis penjualan lahan dari JIIPE seluas 70-75 ha, dimana sejauh ini telah mencatat penjualan 20 ha dari perusahaan tembaga.

Sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), JIIPE dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap dengan infrastruktur pendukung yaitu pelabuhan, pembangkit listrik, air, utilitas. Kawasan JIIPE memiliki daya tarik karena layanan transmisi listriknya. Tiga penyewa besar JIIPE akan membutuhkan 255 MW listrik pada 2024, salah satunya Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Rekomendasi : Hold
Target Harga : Rp 1.425
Analis CGS CIMB Sekuritas, Bob Setiadi dalam riset 27 Februari 2023

4. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA)
Pergerakan KIJA masih cenderung sideways dan masih tertahan oleh MA20. Dari indikator MACD dan Stochastic juga masih sideways meskipun bergerak di area netral, namun selama masih berada di atas support maka pergerakan KIJA berpeluang uji resistance.

Rekomendasi : Hold
Support : Rp 137
Resistance : Rp 133

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×