kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pemangkasan Suku Bunga Kian Dekat, Waktunya Masuk Aset Berisiko?


Senin, 16 September 2024 / 17:59 WIB
Pemangkasan Suku Bunga Kian Dekat, Waktunya Masuk Aset Berisiko?
ILUSTRASI. Instrumen investasi saham dan obligasi diprediksi bakal tersengat naik.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemangkasan suku bunga kian dekat jelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 17-18 September 2024. Instrumen investasi saham dan obligasi diprediksi bakal tersengat naik.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, penurunan suku bunga the Fed berpotensi mendorong sentimen risk-on di pasar keuangan global. "Yang kemudian mendorong peningkatan permintaan di berbagai aset keuangan domestik yang relatif berisiko, dalam hal ini saham dan obligasi," ujar dia kepada Kontan.co.id, Jumat (13/9).

Josua berpandangan, efek pemangkasan suku bunga terhadap pasar obligasi akan menurunkan yield, yang kemudian mendorong kenaikan harga. Sementara di pasar saham, penurunan suku bunga the Fed akan meningkatkan likuiditas, yang kemudian menaikkan kinerja saham domestik.

Secara historis, penurunan suku bunga the Fed kurang lebih mampu menurunkan yield hingga 75bps-100bps dari awal sinyal pemotongan hingga akhir pemotongan pada tahun 2019. Sementara dampaknya terhadap pasar saham berada di kisaran 5%-8% lebih tinggi.

Baca Juga: Suku Bunga Berpotensi Dipangkas, Cermati Saham Rekomendasi Analis

Ia pun meyakini bahwa pemangkasan suku bunga tidak ada tanda-tanda untuk mundur kembali. Sebab, sinyal dari the Fed maupun ekspektasi pasar telah mengafirmasi pemotongan suku bunga pada September 2024, setidaknya sebesar 25bps.

Namun memang, lanjut Josua, saat ini pertanyaan di pasar berkaitan dengan besaran pemotongan suku bunga pada bulan ini.

Nah, dengan adanya pemangkasan suku bunga the Fed, Josua menilai sudah seharusnya investor mampu lebih agresif dalam mengatur portofolionya. "Investor memang seharusnya mampu lebih agresif dalam penempatan portoflionya dari sebelumnya banyak kontribusi di aset safe haven menjadi lebih banyak aset yang lebih berisiko, sejalan dengan peningkatan sentimen risk-on di pasar keuangan global," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×