kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,59   -6,76   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelonggaran PSBB jadi katalis positif, emiten properti dan rumah sakit bakal terkerek


Selasa, 02 Juni 2020 / 22:32 WIB
Pelonggaran PSBB jadi katalis positif, emiten properti dan rumah sakit bakal terkerek
ILUSTRASI. Petugas kebersihan membersihkan lantai di salah satu ruangan yang dijadikan Rumah Sakit Darurat di Gedung Lippo Plaza Mampang, Jakarta, Jumat (3/4/2020). Siloam Hospitals mengubah sebagian pusat perbelanjaan Lippo Plaza Mampang menjadi Rumah Sakit Darurat


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

SILO meraup pendapatan sebesar Rp7,02 triliun sepanjang tahun lalu atau naik 17,7 %. Unit bisnis rumah sakit itu berkontribusi 75,1 % terhadap total pendapatan berulang LPKR. Kenaikan pendapatan SILO tak lepas dari pembukaan rumah sakit baru pada kuartal IV/2019.

Walhasil, rumah sakit yang dikelola mencapai 37 rumah sakit per akhir Desember 2019. Bisnis rumah sakit mampu mengimbangi penurunan pada bisnis properti dari tahun ke tahun. 

Pada kuartal I 2020 LPKR membukukan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp703 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 28 % dari target pra-penjualan sepanjang 2020 sebanyak Rp2,5 triliun.

Pra-penjualan pada kuartal keempat 2019 merupakan pra penjualan kuartal tertinggi sepanjang sejarah secara signifikan telah meningkatkan posisi kas LPKR. Hal ini akan membantu mengatasi ketidakpastian ekonomi dan membangun fondasi untuk bangkit kembali pasca Covid-19. 

Baca Juga: IHSG melesat 1,98%, pelonggaran PSBB menjadi katalis positif

LPKR telah memperkuat posisi kas dengan saldo kas dan setara kas sebesar Rp4,69 triliun pada 2019 dibandingkan dengan Rp1,82 triliun pada akhir tahun 2018. Pada 2019, LPKR melaporkan total utang sebesar Rp12,25 triliun menurun sebesar Rp2,62 triliun dari tahun sebelumnya.

Hal itu menyebabkan rasio utang bersih terhadap ekuitas meningkat secara signifikan menjadi 0,22 kali pada 2019 dibandingkan dengan 0,53 kali pada akhir tahun 2018.

LPKR berencana untuk memanfaatkan peluang untuk mendiversifikasi utang dari US$, dengan lebih banyak utang dalam mata uang rupiah karena saat ini utang berdenominasi US$ sebesar 92 % dari total utang.

Data pembukuan LPKR menyebutkan lebih dari 70 % dari pendapatan Lippo Karawaci berasal dari recurring income, yang memberikan stabilitas di saat situasi pasar bergejolak. Dalam jangka panjang, kinerja LPKR diprediksi terus meningkat sebagai akibat dari strategi deleverage dan keberhasilan kepemimpinan manajemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×