kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelonggaran moneter Bank Sentral Eropa memberi tenaga bagi euro versus poundsterling


Selasa, 10 September 2019 / 19:31 WIB
Pelonggaran moneter Bank Sentral Eropa memberi tenaga bagi euro versus poundsterling
ILUSTRASI. Sinyal pelonggaran moneter Bank Sentral Eropa menjadi sentimen positif bagi penguatan euro termasuk poundsterling.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinyal Bank Sentral Eropa (ECB) yang masih bertahan pada rencana pelonggaran moneter, menjadi sentimen positif bagi penguatan kurs euro (EUR) termasuk poundsterling (GBP). Apalagi, ketidakpastian langkah Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (UE) atau Brexit turut menopang prospek EUR/GBP untuk melanjutkan penguatan ke depan.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (10/9) hingga pukul 14:37 WIB, pasangan kurs EUR/GBP tercatat menguat tipis di level 0,8954 atau sekitar 0,05% dari perdagangan sebelumnya. Sedangkan selama sepekan, harga cenderung masih tertekan atau koreksi 1,54% dari lSenin (2/9) di level 0,9092.

Analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan, pelaku pasar masih optimistis pada pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pekan ini, masih akan mempertahankan pelonggaran moneter. "Sentimen ini masih cukup untuk memberikan daya dorong positif bagi EUR," ungkap Deddy kepada Kontan.co.id, Selasa (10/9).

Baca Juga: Boris Johnson kembali menderita kekalahan terkait Brexit di Parlemen Inggris

Pelonggaran moneter yang dipertahankan ECB salah satunya kemungkinan dengan memangkas suku bunga acuan bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan. Alhasil, pelaku pasar turut memberikan dukungan terhadap rencana pelonggaran moneter tersebut.

Di sisi lain, pergerakan poundsterling sedang dipantau oleh pelaku pasar, khususnya terkait perkembangan Brexit. Ini akibat meningkatnya ketidakpastian apakah Negeri Ratu Elizabeth itu akan keluar dengan atau tanpa kesepakatan dari Uni Eropa.

"Potensi deal Brexit jadi salah satu pemicu penguatan GBP terhadap mata uang lainnya saat ini. Namun, pelaku pasar juga tengah menanti drama lanjutan Brexit," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson cenderung mengupayakan skenaio no deal Brexit dengan Uni Eropa. Namun, anggota parlemen Inggris saat ini masih didominasi oleh anggota-anggota yang mengupayakan Brexit dengan kesepakatan, demi mempermudah akses perdagangan Inggris ke depannya.

Baca Juga: Minat investor terhadap safe haven pudar, GBP/JPY bakal menghijau

Secara teknikal, pergerakan pasangan EUR/GBP untuk jangka menengah bergerak di bawah moving average (MA)50, dan tertahan di atas MA100 dan MA200. Ini mengindikasikan untuk jangka panjang pelemahan EUR dihadapan GBP maasih akan tertahan dan memiliki potensi rebound.

Sedangkan untuk indikator RSI berada di area 41 dan berpotensi melemah. Untuk indikator Stochastic, Deddy menjelaskan, harga bergerak di area 19 yang artinya sudah oversold, namun bukan tidak mungkin untuk mengalami rebound. Sementara MACD masih berada di area negatif.

"Secara teknikal, harga masih cenderung konsolidasi sehingga direkomendasikan untuk wait and see. Namun, potensi menguat tetap ada, dengan kecenderungan untuk buy," jelasnya.

Untuk perdagangan Rabu (11/9), pasangan mata uang EUR/GBP diperkirakan bergerak pada kisaran support 0,8944 dan 0,8938. Sedangkan untuk level resistance berada di kisaran 0,8953 dan 0,8956.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×