Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) membukukan pertumbuhan penjualan 20% year to date (ytd) per November 2019 menjadi US$ 68,9 juta. Sepanjang sebelas bulan pertama tahun lalu, pendapatan PSSI sebesar US$ 57,3 juta.
Sekretaris Perusahaan PSSI Imelda Agustina Kiagoes mengatakan, pertumbuhan pendapatan sebesar 20% ytd ini didorong oleh kenaikan pengangkutan Kapal Tunda dan Tongkang (TNB) sebesar 47%, Fasilitas Muatan Apung (FLF) sebesar 31%, dan Kapal Kargo Curah (MV) sebesar 22%. Pertumbuhan Pendapatan Sewa Berjangka juga naik 281% untuk semua segmen.
Sementara itu, dari segi bottom line, secara ytd hingga November 2019 ini, PSSI mencatatkan laba bersih sebesar US$ 9,9 juta. Nilai ini naik 47% jika dibandingkan dengan sebelas bulan pertama 2018. Pasalnya, pada tahun lalu, PSSI mencatatkan pengurangan keuntungan dari penjualan satu unit FLF.
Baca Juga: Luhut: Indonesia andalkan hilirisasi mineral untuk tekan defisit transaksi berjalan
Hingga akhir 2019, PSSI menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 20%-25% dan laba bersih 15%-20%.
Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, PSSI juga mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 27% menjadi US$ 140,1 juta. Pada 2019 ini, PSSI telah membeli empat unit MV sehingga perusahaan secara total memiliki enam MV.
Penambahan tersebut meningkatkan kapasitas pengangkutan PSSI sampai dengan delapan kali lipat per 30 November 2019 menjadi 234.000 dead weight ton, dari sebelumnya 31.000 dead weight ton.
Pembelian MV terakhir akan diserahterimakan pada Desember 2019. Pada kuartal IV-2019 ini, PSSI juga akan membeli dua tongkang dan satu kapal tunda yang akan menambah 38 set TNB yang ada.
Baca Juga: Impor Batubara China Anjlok 19% pada November 2019, ini Penyebabnya
Menurut Imelda, aset-aset angkutan baru yang dibeli pada 2019 akan beroperasi penuh pada 2020. "PSSI berencana untuk mengalokasikan sebesar US$ 30 juta belanja modal (capex) di 2020 untuk pembelian - beberapa set TNB, floating crane dan/atau MV," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/12).
Sementara itu, dari segi kinerja keuangan, PSSI menargetkan pertumbuhan pendapatan organik pada 2020 sebesar 20%-25% dengan target pendapatan Sewa Berjangka meningkat di atas 100%. Kemudian, laba bersih ditargetkan tumbuh minimal 15%.
PPSI optimistis dengan target tersebut. Pasalnya, emiten ini melihat ada beberapa katalis utama yang mendorong pertumbuhan pendapatan tahun depan. Mulai dari kenaikan harga komoditas terutama batubara, peningkatan konsumsi batubara domestik dengan selesainya proyek pembangkit listrik, serta ekonomi domestik dan situasi politik yang lebih stabil.
PSSI juga akan diuntungkan dengan Peraturan Pemerintah terkait hukum Beyond Cabotage dengan menggunakan kapal berbendera Indonesia untuk ekspor dan beroperasi di perairan Indonesia.
Baca Juga: Pelita Samudera Shipping (PSSI) Mengurangi Segmen Batubara
Pertumbuhan kinerja tahun depan juga akan didorong oleh komitmen PSSI untuk melayani basis pelanggan yang lebih besar dan mengeksplorasi potensi pasar logistik baru di Indonesia.
Terlebih lagi, pemerintah banyak meningkatkan infrastruktur berbasis maritim, seperti pembangunan pelabuhan-pelabuhan baru, meningkatnya industri pengolahan mineral, dan tambahan fasilitas pembangkit listrik dari PLN.
Baca Juga: Pelita Samudera Shipping (PSSI) fokus diversifikasi angkutan non batubara di 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News