Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan obligasi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV sebesar Rp 3 triliun diyakini akan semakin mempercepat pembangunan konektivitas di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
“Saya mengapresiasi langkah strategis PT Pelindo IV dalam upaya mencari sumber-sumber pembiayaan di luar APBN untuk menyelesaikan program strategis nasional tersebut. Dengan demikian, APBN dapat lebih difokuskan untuk membiayai program pemerintah lainnya yang berorientasi kepada kesejahteraan rakyat,” kata Menteri BUMN, Rini M. Soemarno, dalam siaran persnya, Kamis (5/7).
Pendanaan obligasi diperlukan oleh Pelindo IV untuk melanjutkan pembangunan berbagai proyek strategis yang telah dilakukan sebelumnya di beberapa pelabuhan KTI, yaitu Makassar New Port, Bitung, Kendari New Port dan Pantoloan-Palu.
Direktur Utama Pelindo IV, Doso Agung menjelaskan, dalam aksi korporasi perdana tersebut telah mencatatkan antusiasme para investor. “Dari total Rp 3 Triliun obligasi yang dilepas pada penerbitan perdana tahun ini, antusiasme para investor sudah melebihi jumlah penawaran (over-subscribed),” kata Doso Agung.
Selain obligasi, Pelindo IV juga memanfaatkan dana internal perusahaan untuk mengembangkan pelabuhan-pelabuhan lainnya di wilayah pengelolaan perusahaan ini. Sehingga konektivitas antarpelabuhan dapat segera diwujudkan dan disparitas harga di wilayah Indonesia Timur dapat diatasi.
Bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi emiten berkode PIKI ini adalah PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas dan PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News