kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.880   67,00   0,42%
  • IDX 7.129   -31,79   -0,44%
  • KOMPAS100 1.094   -0,86   -0,08%
  • LQ45 868   -3,58   -0,41%
  • ISSI 216   0,12   0,05%
  • IDX30 443   -2,98   -0,67%
  • IDXHIDIV20 536   -4,30   -0,80%
  • IDX80 125   -0,18   -0,15%
  • IDXV30 133   -2,27   -1,67%
  • IDXQ30 148   -1,19   -0,80%

Pelemahan rupiah akan berlanjut Rabu (30/12) ini


Rabu, 30 Desember 2015 / 08:24 WIB
Pelemahan rupiah akan berlanjut Rabu (30/12) ini


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali melemah di hadapan dollar Amerika Serikat. Di pasar spot, Selasa (29/12), rupiah bergerak melemah 0,38% ke level Rp 13.698 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia juga memperlihatkan rupiah tergelincir 0,13% ke level US$ 13.658 per dollar AS.

Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menilai, pelemahan ini hanya imbas dari antisipasi sepinya transaksi. Setelah sejak akhir pekan lalu pasar AS libur menyambut Natal, kembalinya aktivitas perdagangan di pasar AS melemahkan valuta yang berlawanan dengan dollar AS, termasuk rupiah.

Adapun data ekonomi AS yang ditunggu pasar adalah indeks harga perumahan (S&P/CS Composite-20 HPI) pada November 2015, yang diprediksi naik ke 5,6% dibandingkan tahun sebelumnya 5,5%. Kemudian tingkat kepercayaan konsumen (CB Consumer Confidence) pada November 2015, yang diduga membaik dari 90,4 di bulan sebelumnya menjadi 93,9.

 "Kepercayaan konsumen itu indikasi penting, kalau positif seperti prediksi, maka indeks USD akan naik lagi," kata Putu. Antisipasi inilah yang turut menekan rupiah terhadap dollar AS.

Di saat yang sama, dari dalam negeri belum ada data pendukung ekonomi. Yang pasti, memasuki akhir bulan memang menjadi hal wajar jika rupiah tertekan karena permintaan USD cenderung meningkat.

Putu memprediksi, pelemahan rupiah akan berlanjut Rabu (30/12). Proyeksi itu dengan asumsi data AS positif dan tidak ada dukungan dari data domestik. Pergerakan rupiah akan cenderung sideways menuju pelemahan yang terbatas.

Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang Bank Mandiri menambahkan, selain antisipasi, pelemahan rupiah disebabkan faktor teknikal. "Tekanan juga datang dari industri China yang merosot," kata dia.

Keuntungan industri China hingga November 2015 turun 1,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Menurut data biro Statistik China, penurunan laba tersebut sudah berlangsung selama enam bulan beruntun.

Tentu paparan sentimen negatif dari Tiongkok berimbas ke valuta Asia, termasuk rupiah. "Biasanya kalau China negatif, otomatis rupiah ikut melemah," tutur Rully.

Putu memperkirakan pergerakan rupiah pada transaksi Rabu (30/12) akan melemah. Namun Rully memproyeksikan rupiah berpotensi unggul tipis. Sebab, ada potensi pelaku pasar melakukan aksi bargain hunting dan bisa membuat rupiah berbalik arah di hadapan dollar AS. "Kalaupun menguat, pergerakan cenderung tipis dan terbatas," tambah Rully.

Apalagi memang mendekati akhir tahun ini pasar finansial cenderung sepi dan sisi teknikal biasanya lebih mendominasi pergerakan rupiah. Oleh karena itu, Rully memprediksi, nilai tukar rupiah hari ini bergerak di rentang Rp 13.635-Rp 13.760 per dollar AS, sementara Putu memperkirakan, rupiah bergerak di Rp 13.640-Rp 13.820 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×