kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pelemahan dollar AS dorong penguatan timah


Minggu, 19 Maret 2017 / 18:54 WIB
Pelemahan dollar AS dorong penguatan timah


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga timah kembali bergerak menembus level US$ 20.000 per metrik ton. Rupanya pelemahan dollar Amerika Serikat (AS) pasca keputusan The Fed untuk mengkerek suku bunga justru berimbas positif bagi harga komoditas. Dalam dua hari terakhir timah berhasil mempertahankan penguatannya.

Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (17/3) harga timah kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) tercatat naik 0,69% ke level US$ 20.290 per metrik ton. Jika dibanding harga sepekan sebelumnya, timah sudah mencatat penguatan sekitar 4,86%.

Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoin Futures melihat koreksi dollar AS memang menjadi sentimen utama yang pengerek harga. Menurutnya dengan melemahnya greenback, harga minyak mentah dunia semakin tinggi sehingga harga beberapa komoditas industri pun turut menguat.

“Pasca kenaikan suku bunga AS harga komoditas industri memang mengalami kenaikan,” ujarnya.

Selain mendapatkan sentimen positif dari pelemahan dollar, menurut Andri pergerakan harga timah tinggal menanti hasil pertemuan menteri keuangan dari negara-negara G20. Namun Andri masih belum bisa memperkirakan hasil pertemuan tersebut. Kata dia, sekarang ini pelaku pasar cenderung menanti pernyataan yang keluar dari pertemuan tersebut.

Meski begitu secara fundamental, pergerakan timah masih tetap dibayangi sentimen negatif. Pemerintah China belum kunjung memberi kepastian terkait rencana pencabutan pajak ekspor yang sudah diterapkan sejak tahun 2008. Jika aturan itu benar-benar diterapkan maka timah kemungkinan akan kembali terkoreksi.

“Timah China pasti akan membanjiri pasar global, sementara dari dalam negeri PT Timah sendiri sedang berusaha untuk meningkatkan produksinya,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×