kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelarangan vaksin J&J berpotensi bikin rupiah loyo, data ekonomi China jadi harapan


Kamis, 15 April 2021 / 19:14 WIB
Pelarangan vaksin J&J berpotensi bikin rupiah loyo, data ekonomi China jadi harapan
ILUSTRASI. Petugas teller memperlihatkan pecahan 100 dollar US di salah satu bank di Tangerang Selatan./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rilis data pertumbuhan ekonomi China yang diprediksi menguat berpotensi menyokong nilai tukar rupiah untuk menguat. Namun, sentimen negatif seputar vaksin juga berpotensi menyeret rupiah untuk kembali melemah. 

Di pasar spot, Kamis (15/4), rupiah melemah 0,08% ke Rp 14.615 per dollar Amerika Serikat (AS). Kompak, kurs JISDOR juga melemah 0,09% ke Rp 14.646 per dollar AS. 

Ahmad Mikail Zaini Ekonom Sucor Sekuritas mengatakan rupiah melemah karena masih ditekan oleh faktor kekhawatiran kenaikan inflasi di AS. Yield US Treasury juga masih stagnan di level 1,6%. 

Selain itu, permintaan dolar AS saat ini sedang tinggi karena musim pembagian dividen. Rupiah melemah juga karena aktivitas impor meningkat. Sementara, surplus neraca dagang di Maret sebesar US$ 1,57 miliar menurun dari surplus di Februari sebesar US$ 2,01 miliar. 

Namun, Mikail melihat rupiah masih memiliki kesempatan untuk menguat pada perdagangan, Jumat (16/4). Katalis positif datang jika rilis pertumbuhan ekonomi China tumbuh. 
"Dari konsensus pertumbuhan ekonomi China akan tumbuh, yuan menguat rupiah juga menguat," kata Mikail. 

Baca Juga: Rupiah Jisdor melemah 0,09% ke Rp 14.646 per dolar AS pada Kamis (15/4)

Sementara, Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan rupiah berpotensi kembali melemah. Sentimen negatif datang dari kekhawatiran pasar mengenai sejumlah negara yang melakukan penghentian distribusi vaksin Johnson & Johnson. 

Pernyataan The Fed yang menyatakan akan tetap mempertahankan suku bunga rendah untuk jangka waktu yang panjang juga tidak merubah proyeksi pelaku pasar pada peningkatan inflasi AS. Ujungnya, pelaku pasar masih melihat ekonomi AS akan membaik dengan cepat dan berkemungkinan suku bunga AS kembali dinaikkan. 

Mikail memproyeksikan rupiah pada perdagangan Jumat (16/4) berada di Rp 14.580 per dolar AS-Rp 14.600 per dolar AS. 

Sementara, Faisyal memproyeksikan rentang rupiah di Rp 14.550 per dollar AS-Rp 14.700 per dollar AS. 

Selanjutnya: Rupiah spot melemah 0,08% ke Rp 14.615 per dolar AS pada Kamis (15/4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×