Reporter: Grace Olivia | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski terus menguat sejak pekan lalu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) masih rentan terhadap sejumlah sentimen. Analis menilai, harga minyak WTI bisa saja berbalik melemah tertekan sentimen peningkatan produksi minyak Amerika Serikat (AS).
Analis PT Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar menjelaskan, secara teknikal saat ini harga minyak WTI masih berada di atas garis moving average (MA) 50, MA 100, dan MA 200. Sedangkan, indikator relative strength index (RSI) berada di area 51. "Ini mengindikasikan harga masih berpotensi menguat," ujarnya.
Meski begitu, beberapa indikator lain justru menunjukkan potensi koreksi. Saat ini, stochastic berada di area 93 yang merupakan area overbought. Begitu pula dengan indikator MACD juga berada di area negatif. "Simpulannya, secara teknikal, harga minyak WTI pekan ini sepertinya masih akan terkonsolidasi," kata Deddy.
Deddy menilai, pekan ini harga minyak WTI bakal sulit naik secara berturut-turut layaknya pekan kemarin. Sebab, pasar juga masih menanti rilis data cadangan minyak mingguan dari American Petroleum Institute (API) pada Selasa (20/2) dan dari Energy Information and Administration (EIA) pada Kamis (22/2). Jika kedua data ini memperlihatkan peningkatan cadangan, harga minyak WTI bisa terkoreksi.
Sementara itu, analis Global Kapital Investama Berjangka, Nizar Hilmy, mengatakan penguatan harga minyak WTI pada pekan ini masih dibayangi produksi minyak AS yang terus bertambah. "Saat ini sudah 10,25 juta barel per hari, artinya sudah lebih tinggi dari Arab Saudi," katanya.
Pada hari Selasa (20/2), Nizar memperkirakan harga minyak WTI akan bergerak di antara US$ 61 - US$ 63 per barel. Sedangkan Deddy memproyeksikan harga minyak WTI mungkin bergerak di kisaran US$ 60,6-US$ 63,0 per barel.
Mengutip Bloomberg, pada Senin (19/2) pukul 18.03 WIB, harga minyak WTI di Nymex kontrak pengiriman teraktif Maret 2018 berada pada level US$ 62,26 per barel atau menguat 0,94% dibanding kan dengan hari sebelumnya. Sementara, indeks dollar AS pada pukul 18.28 WIB menguat tipis 0,05% ke level US$ 89,14.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News