Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Meski sempat jeblok di awal pekan, pasar saham domestik mencoba bangkit. Alhasil, kemarin (19/6), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik 0,79% ke level 4.985,01. Sepekan, indeks mampu rebound 0,99%.
Fadli, analis Net Sekuritas, menilai, indeks menguat karena terjadi technical rebound setelah turun tajam. "Ditambah keputusan Bank Indonesia menahan suku bunga, sedikit memberikan sentimen positif," ujarnya, kemarin.
Koreksi tajam indeks sebelumnya akibat tekanan eksternal. Ketidakpastian penyelesaian utang Yunani dan antisipasi kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Fed) memicu sentimen negatif bagi pasar domestik.
Analis Mina Padi Investama Andre Setiawan menambahkan, isu domestik ikut menyeret indeks. "Makro ekonomi Indonesia jelek dan realisasi proyek infrastruktur lambat, sehingga investor asing banyak menarik dana dan beralih ke dollar," jelasnya.
Pekan depan, Andre menduga, fluktuasi IHSG akan berkurang. Indeks akan konsolidasi dan terbuka peluang naik. Sebab, minim data ekonomi yang bisa melemahkan pasar. Ia menebak, indeks bergerak antara 4.900-5.100.
Sedangkan, Fadli meramal, sepekan mendatang IHSG masih rawan terkoreksi. Ini lantaran pasar kekurangan katalis penopang. Pelaku pasar sedang menunggu rilis laporan keuangan emiten kuartal II-2015. Tapi, kinerja emiten disinyalir masih lesu.
Yang jelas, lanjutnya, hingga Selasa depan, IHSG kemungkinan masih mampu reli terbatas di zona hijau. "Rebound teknikal masih berpeluang berlanjut. Pergerakan indeks di kisaran 4.935-5.035," prediksi Fadli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News