kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.306   -72,00   -0,44%
  • IDX 7.490   -13,57   -0,18%
  • KOMPAS100 1.062   5,79   0,55%
  • LQ45 796   5,98   0,76%
  • ISSI 254   -0,56   -0,22%
  • IDX30 410   -1,10   -0,27%
  • IDXHIDIV20 470   0,28   0,06%
  • IDX80 120   0,90   0,75%
  • IDXV30 124   0,93   0,76%
  • IDXQ30 131   0,00   0,00%

Pekan depan, investor masih hindari pasar obligasi


Jumat, 16 Maret 2012 / 11:21 WIB
Pekan depan, investor masih hindari pasar obligasi
ILUSTRASI. Arsenal vs Olympiakos di Liga Europa: Lolos agregat 3-2, dendam The Gunners terbayar


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Harga obligasi pemerintah terus melemah. Dalam sepekan ini, harga obligasi pemerintah yang tercermin dari Indeks Inter Dealer Market Association (IDMA) sudah terpangkas 1,23% ke posisi 110,06, dari 111,43 pada pekan lalu.

Analis Obligasi NC Securities I Made Adi Saputra menilai, saat ini tren pelaku pasar lebih untuk menyelamatkan diri dari kemungkinan risiko (lindung nilai) ketidakpastian kebijakan domestik. Mereka terus menjual kepemilikan obligasinya. "Tak heran, harga obligasi terus merosot di tengah risiko berinvestasi yang sebenarnya justru turun," urainya, Jumat (16/3).

Credit Default Swap (CDS), acuan risiko berinvestasi untuk tenor 10 tahun, pada akhir penutupan pasar kemairn (15/3) turun ke posisi 204,22, dari hari sebelumnya di 205,41.

Sementara itu, Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada menyebut, pelaku pasar menghindari risiko tercermin dari terus naiknya yield obligasi pemerintah bertenor panjang. Sampai penutupan kemarin, rata-rata yield obligasi pemerintah tenor panjang naik 6,48 basis poin (bps), sedangkan untuk obligasi pemerintah tenor pendek malah turun 2,66 bps.

I Made menambahkan, di tengah ketidakpastian, investor memang lebih beralih ke instrumen jangka pendek seperti pasar valas dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang bertenor 3 bulan - 1 tahun.

Dia bilang, selama pemerintah belum memastikan besaran kenaikan harga BBM, kemungkinan pelaku pasar masih menjauhi pasar obligasi pemerintah. Apalagi kenaikan harga TDL akan ditunda, yang semakin menyebabkan investor wait and see. "Potensi penurunan harga obligasi pemerintah dalam seminggu ke depan bisa sampai 200 bps," prediksi I Made.

Sedangkan Reza menilai, ada gerakan peralihan investasi dari pasar obligasi ke pasar saham di tengah kondisi data perekonomia global yang membaik, terutama dari AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×