Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Indeks Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan tertekan pada perdagangan awal pekan depan. Proyeksi ini mengacu indikator teknikal indeks yang masih menunjukkan sinyal negatif.
Lanjar Nafi, analis Reliance Securities mengatakan, secara teknikal, IHSG break out MA7 support level, sekaligus mengkonfirmasi tren negatif jangka pendek setelah indikator stochastic dead-cross pada area jenuh beli (overbought). Momentum RSI terlihat tertekan cukup kuat di area overbought oscillator.
"Sehingga diperkirakan IHSG masih akan cenderung tertekan dengan menguji support lower bollinger bands pada range 5.325-5.415." kata Lanjar dalam riset, Jumat (12/8).
Pada penutupan akhir pekan ini., IHSG turun 41,89 poin atau sebesar 0,77% di level 5377.20, dengan volume yang cenderung moderat. Meskipun demikian terlihat hanya investor domestik yang melakukan aksi jual di akhir pekan, sedangkan investor asing masih tercatat net buy sebesar Rp 682.4 miliar. Total capital in flow yang terjadi pada minggu ini sebesar Rp 5,02 triliun.
Mayoritas bursa Asia menutup minggu ini dengan penguatan. Rebound harga minyak memperkuat keyakinan investor di tengah tanda-tanda pertumbuhan ekonomi di luar AS tetap bergairah. Optimisme laju kegiatan di industri properti akan dipercepat membuat beberapa perusahaan properti di China melonjak di atas 4% pada hari ini.
Bursa Eropa dibuka menguat tipis di akhir pekan merefleksikan naiknya harga minyak. Data ekonomi di Jerman keluar cukup baik naik di atas ekspektasi di mana GDP YoY di kuartal kedua tahun ini sebesar 3,1% dari 1,5% diperiode sebelumnya. Sedangkan GDP Eropa dirilis stabil di level 1,6% dengan penguatan pada industrial productions bulanan di level 0,6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News