kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.869   11,00   0,07%
  • IDX 7.303   107,83   1,50%
  • KOMPAS100 1.122   17,21   1,56%
  • LQ45 893   16,28   1,86%
  • ISSI 223   2,00   0,91%
  • IDX30 457   8,66   1,93%
  • IDXHIDIV20 551   11,40   2,11%
  • IDX80 129   1,83   1,44%
  • IDXV30 137   2,38   1,77%
  • IDXQ30 152   3,03   2,03%

Pekan depan IHSG berpotensi menurun kembali


Jumat, 27 Maret 2015 / 18:44 WIB
Pekan depan IHSG berpotensi menurun kembali
ILUSTRASI. Suasana event penukaran pakaian #TukarBaju yang diselenggarakan Zero Waste Indonesia


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound di akhir pekan. Jumat (27/3), IHSG naik 0,52% ke level 5.396,85. Selama sepekan IHSG melemah 0,85%. Investor asing juga masih terlihat net sell senilai Rp 582,85 miliar.

Sementara itu, bursa Asia yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pacific turun 0,6% ke level 146,57 hingga pukul 16.26 waktu Hong Kong. Selama sepekan terakhir, bursa Asia turun tipis 0,60%.

Analis Universal Broker Indonesia Alwy Assegaf mengatakan, sepekan ini IHSG cenderung bergerak flat. Hal itu dikarenakan para investor yang menunggu sentimen baru dari luar maupun dalam negeri. Ia juga menilai, pergerakan IHSG selama sepekan penuh mengalami tekanan dari asing yang konsisten melakukan aksi jual.

Hal yang sama juga diutarakan Aditya Perdana Putra, Analis Semesta Indovest. "Bahkan sejak awal Maret 2015 ini saja, asing tercatat telah net sell sebesar Rp 6.1 triliun," katanya.

Tak hanya itu, laju IHSG juga mendapat pengaruhi dari keadaan rupiah yang masih melemah terhadap dolar AS. Bahkan di akhir pekan ini rupiah kembali mencapai level di atas Rp 13.000 per dollar AS.

Sementara untuk menguatnya IHSG di akhir pekan ini, Alwy dan Aditya sepakat hal tersebut lantaran adanya aksi bargain hunting yang dilakukan oleh investor asing. Aditya menjelaskan, investor asing cenderung membeli saham-saham yang memiliki valuasi yang murah.

Sementara dari luar, konflik di Timur Tengah bisa mengurangi minat para investor untuk berinvestasi terhadap aset-aset beresiko. "Hal tersebut juga menjadi sentimen negatif bagi laju bursa saham dunia termasuk IHSG," ujar Alwy.

Untuk pekan depan, fokus para investor akan beralih pada data ekonomi dalam negeri yang siap dirilis. Seperti data inflasi dan ekspor impor Indonesia. Sambil menunggu data tersebut dirilis, diperkirakan investor asing masih akan melanjutkan aksi jualnya.

Dengan demikian, Alwy bilang IHSG di pekan depan masih akan bergerak turun di kisaram 5.335-5.435. Sementara Aditya menilai IHSG di pekan depan akan menguat terbatas sejalan dengan data ekonomi Indonesia yang diperkirakan sesuai dengan estimasi. Ia pun memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 5.348-5.437.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×