kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pefindo tegaskan peringkat AAA untuk Indosat, begini saran analis


Kamis, 04 Juni 2020 / 13:05 WIB
Pefindo tegaskan peringkat AAA untuk Indosat, begini saran analis
ILUSTRASI. Indosat Ooredoo mencatatkan peningkatan 27% pada traffic Data selama Lebaran


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAAA dengan prospek stabil untuk PT Indosat Tbk (ISAT). Pefindo juga mengafirmasi peringkat idAAA dan idAAA(sy) untuk obligasi dan sukuk Indosat yang akan jatuh tempo pada 3 Agustus 2020.

Obligasi yang dimaksud adalah Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2019 Seri A dengan nilai pokok senilai Rp 1,11 triliun. Obligasi ini ditawarkan dengan tingkat bunga 8,25% per tahun.

Sementara itu, sukuk yang dimaksud adalah Sukuk Ijarah III Tahap II Tahun 2019 Seri A senilai Rp 310 miliar. Surat utang yang ditawarkan dengan prinsip syariah ini memiliki imbal hasil ijarah tetap sebesar Rp 25.575 per tahun.

Baca Juga: Obligasi Rp 8 Triliun Jatuh Tempo Juni Ini, Ada Emiten yang Masih Cari Dana Pelunasan

Analis Pefindo Martin Pandiangan dan Niken Indriarsih menyatakan, rating AAA adalah peringkat tertinggi yang diberikan Pefindo. Keduanya menilai, kapasitas Indosat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang relatif lebih unggul dibandingkan penerbit surat utang lainnya di Indonesia.

"ISAT seharusnya bisa menebus obligasi dan sukuk menggunakan dana internal. Sebagaimana diketahui, ISAT punya kas setara kas sebesar Rp 5,2 triliun per 31 Maret 2020," tulis kedua analis tersebut dalam rilis pers, Selasa (3/6).

Analis Panin Sekuritas Nico Laurens menilai, likuiditas ISAT masih memadai untuk melunasi utang jatuh tempo di masa mendatang. Mengingat, ISAT belum lama ini memperoleh dana dari hasil penjualan menara telekomunikasi. 

Operator telekomunikasi ini juga akan mengantongi kas dari operasional bisnis. "ISAT juga masih punya ruang untuk mengajukan pinjaman karena net debt to EBITDA turun," terang Nico.

Dari segi sahamnya, ISAT diprediksi berada dalam tren positif berkat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar dan work from home (WFH) yang berpotensi menaikkan permintaan trafik data.

Baca Juga: Indosat (ISAT) siapkan dana pelunasan obligasi Rp 584 miliar yang jatuh tempo besok

Nico merekomendasikan hold ISAT dengan target harga Rp 2.400 per saham. Pada sesi I perdangangan Kamis (4/6), saham ISAT naik 2,43% ke level Rp 2.110 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×