kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,79   5,15   0.56%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pefindo sematkan peringkat idA dan outlook stabil untuk Timah (TINS)


Senin, 07 Juni 2021 / 11:58 WIB
Pefindo sematkan peringkat idA dan outlook stabil untuk Timah (TINS)
ILUSTRASI. Tambang timah PT Timah Tbk (TINS) di Pemali,


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat single A untuk PT Timah Tbk (TINS). Pefindo juga merevisi outlook TINS dari semula negatif menjadi stabil.

Outlook ini berlaku untuk periode 2 Juni 2021 sampai dengan 1 Juni 2022. Pefindo mengatakan, peringkat tersebut diberikan berdasarkan data dan informasi dari Laporan Keuangan Tidak Diaudit per 31 Maret 2021 dan Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2020 milik perusahaan pelat merah tersebut.

“Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya,” terang Salyadi Saputra, Direktur Utama Pefindo, dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, beberapa waktu lalu. 

Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi.

Pefindo juga menetapkan kembali peringkat A untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri B Tahun 2017 dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A dan Seri B Tahun 2019 PT Timah Tbk senilai Rp 1,6 triliun untuk periode 2 Juni 2021 sampai 1 Juni 2022.

Baca Juga: Rekomendasi saham Timah (TINS) setelah mampu cetak laba di kuartal I 2021

 

Lebih lanjut, Pefindo juga menetapkan kembali peringkat A syariah untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Seri B Tahun 2017 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2019 PT Timah Tbk senilai Rp 493 miliar untuk periode 2 Juni 2021 sampai dengan 1 Juni 2022.

Sebagai gambaran, emiten pelat merah ini berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 10,34 miliar di kuartal pertama 2021. Realisasi ini berbanding terbalik dari kondisi pada kuartal pertama 2020, dimana TINS  membukukan kerugian bersih hingga Rp 412,85 miliar.

Naiknya bottomline TINS terjadi saat pendapatan emiten pelat merah ini membukukan penurunan. Tercatat, pendapatan TINS di tiga bulan pertama tahun ini hanya Rp 2,44 triliun. Jumlah itu turun 44,78% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 4,42 triliun.

Selanjutnya: IHSG naik tipis ke 6.066 pada akhir sesi I hari ini, asing koleksi MLPL, TLKM, MKPI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×