Reporter: Agus Triyono, Cindy Silviana Sukma | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Yen Jepang akhirnya melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Data ekonomi Jepang di kuartal-I 2013 yang positif, belum cukup kuat mempertahankan penguatan yen dalam seminggu terakhir.
Pasangan EUR/JPY, Senin (10/6) pukul 17.00 WIB, menguat 1,22% menjadi 130,54 dibanding sehari sebelumnya. Pairing USD/JPY naik 1,20% menjadi 98,74, dan pasangan AUD/JPY menanjak 0,48% menjadi 93,104.
Pemerintah Jepang, awal minggu ini, merevisi tingkat produk domestik bruto (PDB) kuartal I 2013 dari 3,5% menjadi 4,1%. Dalam laporan terpisah, Departemen Keuangan Jepang juga menyatakan, surplus neraca transaksi berjalan Jepang, April lalu, mencapai ¥ 750 miliar, melebihi perkiraan sebesar ¥ 350 miliar.
Suluh Adil Wicaksono, analis Millennium Penata Futures mengatakan, data tersebut hanya memberikan sedikit sentimen positif bagi pergerakan yen. Pasar lebih memilih wait and see menjelang pengumuman kebijakan moneter Bank Sentral Jepang (BoJ), Rabu besok (12/6), sehingga yen pun melemah.
Apalagi, pada saat bersamaan, dollar AS sedang terangkat oleh data ketenagakerjaan Negeri Paman Sam di akhir pekan lalu yang menyebutkan bahwa tingkat penyediaan lapangan kerja baru di AS pada bulan Mei lalu meningkat dibanding bulan sebelumnya.
Untuk pasangan AUD/JPY, Tonny Mariano, analis Harvest International Futures bilang, yen juga mendapatkan tekanan dari aksi profit taking setelah menguat di pekan lalu. Namun, tekanan tersebut diperkirakannya tidak akan berlangsung lama. Masih rapuhnya fundamental ekonomi Australia dan kemungkinan akan memburuknya rilis data kredit perumahan di Australia akan kembali membuat aussie tertekan.
Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures menambahkan, untuk pasangan EUR/JPY kecenderungannya masih akan menanjak. "Tekanan terhadap yen masih akan lebih besar, jelang rapat B0J di pertengahan pekan ini," ujar Zulfirman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News