kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasokan terbatas, penawaran masuk pada lelang SBSN (19/10) capai Rp 53,42 triliun


Selasa, 19 Oktober 2021 / 18:15 WIB
Pasokan terbatas, penawaran masuk pada lelang SBSN (19/10) capai Rp 53,42 triliun
ILUSTRASI. Pasokan makin terbatas, penawaran masuk pada lelang SBSN (19/10) mencapai Rp 53,42 triliun.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan yield SBN acuan 10 tahun dalam tiga hari terakhir berhasil membuat lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Selasa (19/10) ramai peminat.

Tercatat, jumlah penawaran yang masuk pada lelang kali ini mencapai Rp 53,42 triliun. Jumlah ini naik dibandingkan lelang SBSN yang digelar sebelumnya, yakni Selasa (5/10), saat itu penawaran yang masuk mencapai Rp 46,07 triliun.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengungkapkan, setelah pasar obligasi sempat melemah pada minggu lalu, yield SBN 10 tahun berhasil kembali menguat. Hari ini, yield SBN 10 tahun berada di level 6,15% di mana pada pekan lalu sempat menyentuh 6,3%.

“Di satu sisi, walaupun tapering sudah di depan mata, nyatanya likuiditas di dalam negeri baik dari perbankan, manajer investasi, dana pensiun dan asuransi masih berlimpah. Apalagi di SBSN, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) juga bisa masuk, sehingga permintaan masih baik,” kata Ramdhan ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (9/10).

Baca Juga: Hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) hari ini, Selasa (19/10)

Lebih lanjut, Ramdhan juga meyakini selain yield, penguatan rupiah dalam beberapa waktu terakhir juga turut menambah kepercayaan investor untuk masuk ke lelang. Belum lagi, ia juga melihat penerbitan utang lewat lelang di pasar primer diproyeksikan akan selesai pada akhir November atau awal Desember.

Alhasil, dengan semakin terbatasnya pasokan surat utang, namun likuiditas masih tetap tinggi, para peserta lelang pun berbondong-bondong memanfaatkan lelang kali ini.

Adapun, pada lelang kali ini, pemerintah hanya menyerap sebanyak Rp 5 triliun atau sesuai dengan target indikatif yang sudah ditetapkan pemerintah. 

Dalam lelang hari ini, seri PBS029 yang akan jatuh tempo pada 15 Maret 2034 menjadi seri yang paling banyak diburu investor dengan jumlah penawaran masuk hingga Rp 14,475 triliun. Namun, seri PBS 031 yang jatuh tempo pada 15 Juli 2024 menjadi seri yang paling banyak dimenangkan dengan nominal yang diserap pemerintah mencapai Rp 1,4 triliun, dengan yield rata-rata yang dimenangkan sebesar 4,08%.

Ramdhan menilai, dengan target indikatif yang hanya Rp 5 triliun, pembagian penyerapan pun tidak terlalu signifikan. Namun, seri pendek jauh lebih banyak dimenangkan sebagai upaya pemerintah melakukan reprofiling pengelolaan utang mereka ke depan. 

“Kalau dari yield, sudah mencerminkan market, karena yield yang diminta kompetitif dan sesuai dengan secondary market. Ini menunjukkan pasar kita masih stabil,” kata Ramdhan.

Baca Juga: Pemerintah sudah menyedot dana Rp 779,61 triliun dari lelang SBN tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×