kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca pandemi Covid-19, bisnis perkantoran diprediksi masih akan seret


Senin, 30 November 2020 / 16:46 WIB
Pasca pandemi Covid-19, bisnis perkantoran diprediksi masih akan seret
ILUSTRASI. Perkantoran dan apartemen South Quarter yang dikembangkan Intiland di Jakarta Selatan.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan emiten properti yang berasal dari segmen perkantoran rata-rata turun, meskipun ada juga yang naik meski tipis. 

Misalkan saja pendapatan usaha perkantoran PT Intiland Development Tbk (DILD) yang turun dari Rp 164,01 miliar per kuartal III-2019 menjadi Rp 158,52 miliar per kuartal tiga tahun ini. 

Pendapatan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dari segmen perkantoran turun tipis dari Rp 20,96 miliar menjadi Rp 20,95 miliar. Sedangkan pendapatan dari penjualan kondominium dan kantor PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) tercatat turun signifikan 59,66% secara tahunan (yoy) dari Rp 2,19 triliun menjadi Rp 883,29 miliar.  

Di PT Ciputra Development Tbk (CTRA) penjualan perkantoran tercatat turun tipis dari Rp 334,76 miliar menjadi Rp 331,67 miliar. Sementara pendapatan sewa perkantoran naik dari Rp 143,63 miliar menjadi Rp 158,59 miliar. 

Menyoroti bisnis perkantoran, Direktur Independen Ciputra Development Tulus Santoso menjelaskan bahwa sektor perkantoran memang sudah kelebihan persediaan (over supply) sejak tiga tahun terakhir, dan dengan adanya pandemi bisa jadi kondisi akan semakin parah. 

Baca Juga: Inilah 5 bisnis yang diprediksi bersinar di masa depan

"Ke depan bisa makin parah dengan dampak pandemi di mana permintaan semakin berkurang seiring dengan menurunnya aktifitas ekonomi," jelas Tulus kepada Kontan.co.id, Senin (30/11). 

Tulus mengatakan saat ini kondisi kontrak sewa kantor Ciputra Development masih terhitung baik sebab bersifat jangka panjang dan belum akan jatuh tempo. Jatuh tempo kontrak terdekat masih dalam waktu 2-3 tahun ke depan. 
Dus, hingga saat ini tidak ada penurunan okupansi. Berdasarkan catatan Kontan.co.id pada semester I-2020 tingkat okupansi perkantoran CTRA masih di atas 75%. 

Namun, dengan melihat kondisi saat ini, CTRA memutuskan untuk tidak mengembangkan proyek perkantoran baru. 

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menjelaskan bila secara khusus melihat segmen perkantoran pada emiten properti, penurunan atau peningkatannya tidak akan berdampak signifikan. Sebab persewaan perkantoran biasanya memiliki porsi yang tidak terlalu besar dan sifatnya kontrak tahunan alias jangka panjang. 

Namun Chris memprediksi pasca pandemi kondisi permintaan perkantoran akan mengalami penurunan. "Kemungkinan setelah pandemi ini akan terjadi perubahan dari kantoran yang biasanya cukup ramai menjadi semi online yang berusaha agar tidak adanya pengumpulan dalam satu tempat dalam jumlah yang banyak," jelas Chris. 

Dus, dari segmen perkantoran ini Chris belum merekomendasikan saham apapun. Dia menyarankan investor untuk wait and see terlebih dahulu, apalagi harga saham di sektor ini pun sudah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. 

Selanjutnya: Ini cara pencegahan penularan Covid-19 di perkantoran dan tempat kerja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×