kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,57   -6,79   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca kesepakatan Trump dan Xi Jinping, dollar AS melemah terhadap yen Jepang


Selasa, 04 Desember 2018 / 19:09 WIB
Pasca kesepakatan Trump dan Xi Jinping, dollar AS melemah terhadap yen Jepang
ILUSTRASI. Uang Dollar AS dan Yen Jepang


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pamor dollar Amerika Serikat (AS) anjlok terhadap mata uang yen. Hal ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sepakat mengurangi dan menghapus tarif 40% pada sektor otomotif AS yang diimpor ke China. Mengutip data Bloomberg, pasangan USD/JPY melemah 0,78% ke level 112,77 pukul 18.00 WIB. Analis memperkirakan penurunan ini masih akan berlanjut hingga esok.

Menurut Andri Hardianto, analis Asia Trade Point Futures, dollar harus melemah karena gencatan senjata Amerika Serikat dan China. Karena kesepakatan AS dan China untuk menunda penerapan tarif impor tambahan hingga Januari 2019 bisa memberikan sentimen negatif pada dollar AS.  “Yield US Treasury tercatat turun capai level terendah sejak pertengahan September. Dollar pun kehilangan pamor,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, Selasa (4/12).

Andri mengatakan melemahnya dollar AS akibat pernyataan dovish Gubernur Federal Reserve Jerome Powell. Diakui Andri, pernyataan Powell mengenai The Fed yang tidak lagi agresif dalam menaikkan suku bunga membuat performa mata uang dollar pun harus turun. Sehingga ia merasa wajar untuk pasar tidak melirik untuk mengkoleksi dollar.

Sementara penguatan mata uang yen cukup kuat. Andri menyebutkan hal ini karena pertemuan Presiden Rusia, Putin dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di KTT G20 di Buenos Aries, Argentina. 

Pertemuan dua pemimpin negara tersebut menyepakati negosiasi mengenai perjanjian damai pasca Perang Dunia II. “Pertemuan relatif berjalan lancar dan kedua negara tersebut bisa mengambil kesepakatan yang berdampak pada hubungan bilateral dan kerjasama ekonomi,” tandasnya.

Sebelumnya, Rusia dan Jepang sempat berselisih paham mengenai sengketa Kepulauan Kuril selatan yang dikelola oleh Rusia dan diklaim oleh Jepang. Setelah KTT, kedua pemimpin setuju untuk menciptakan mekanisme kerja sama dan kembali kerjasama dalam bidang ekonomi.

Andri pun memperkirakan mata uang USD/JPY masih akan turun hingga esok hari. Ia memproyeksi besok harga pasangan mata uang ini akan bergerak di rentang 112,60 – 113,00, Sedangkan sepekan bergerak di rentang 112,15 - 113,20. Akhir tahun sendiri melemah ke level 112,00 -112,25.

Secara teknikal, Andri menganalisis harga pasangan USD/JPY saat ini bergulir di bawah garis MA 50, 100 dan 200. Begitu pun dengan indikator RSI yang bergerak turun ke area 14 serta mengindikasikan untuk jual. Sementara itu, indikator stochastic berada di level netral yaitu 52,5 dan indikator MACD berada di area negatif di level 0,030 dan mengindikasi jual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×