kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca divestasi, ini rencana sinergi Vale Indonesia (INCO) dengan emiten tambang MIND


Kamis, 25 Juni 2020 / 18:49 WIB
Pasca divestasi, ini rencana sinergi Vale Indonesia (INCO) dengan emiten tambang MIND
ILUSTRASI. MIND ID beli 20% saham PT Vale Indonesia Tbk


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding pertambangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni Mining Industry Indonesia (MIND ID) tinggal selangkah lagi menguasai 20% saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO).

MIND ID dan para pemegang saham mayoritas INCO telah meneken perjanjian-perjanjian definitif divestasi saham pada Jumat (19/6). Ini artinya, 20% dari saham INCO bakal dikuasai oleh pemerintah lewat MIND ID.

Baca Juga: Tantangan mencapai pembangunan berkelanjutan di era new normal

Transaksi penjualan saham INCO ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2020. Setelah selesainya transaksi ini, kepemilikan saham INCO akan berubah menjadi Vale Canada Limited (VCL) 44.3%, MIND ID 20%, Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM) sebanyak 15%, dan kepemilikan publik sebanyak 20.7%.

Chief Financial Officer Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan, setelah adanya divestasi ini, INCO akan menjajaki semua kemungkinan sinergi dengan entitas usaha MIND ID, termasuk dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang sama-sama menghasilkan komoditas nikel.

Namun, Bernardus mengaku saat ini belum ada rencana sinergi dengan ANTM baik sinergi untuk operasional jangka pendek dan jangka penjang. Hanya saja, karena INCO berencana untuk membangun high pressure acid leaching process (HPAL) di Pomalaa sementara ANTM telah memiliki infrastruktur di sana, maka kemungkinan sinergi bisa saja dijajaki.

Baca Juga: IHSG dibuka melemah pada perdagangan Kamis (25/6)

“Seperti misalnya pemanfaatan infrastruktur yang telah ada untuk menunjang eksekusi proyek. Kemungkinan-kemungkinan tersebut akan terus kami jajaki dan kami diakusikan,” ujar Bernardus kepada Kontan.co.id, Kamis (25/6).

Bernardus berharap, dengan masuknya MIND ID menjadi pemegang 20% saham INCO, hubungan dengan pemangku kepentingan menjadi lebih baik dan mendukung upaya-upaya untuk mendapatkan perpanjangan izin operasi.

Sebab, MIND ID sebagai pemegang 20% saham INCO juga memiliki hak dan kewajiban untuk memastikan rencana operasional dan strategis berjalan baik, termasuk memberikan masukan-masukan tentang kemungkinan sinergi.

Baca Juga: Empat Perusahaan Mineral Wajib Divestasi di Tahun 2020

“Bukan berarti mempermudah (izin), karena INCO memiliki kewajiban dan komitmen yang tetap harus dipenuhi. Tetapi dengan masuknya MIND ID diharapkan ada keselarasan kepentingan antara perusahaan dan pemerintah bisa dibangun sejak awal dan proses perpanjangan izin nantinya menjadi lebih baik,” sambung dia.

Terakhir, Bernardus menegaskan bahwa target operasional dan bisnis INCO di tahun 2020 ini masih tetap sama, atau tidak terpengaruh oleh pengambilalihan 20% saham ini. Untuk tahun ini, INCO masih menargetkan mampu memproduksi 71.000 ton nikel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×