Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk waran terstruktur genap berusia dua tahun pada Kamis (19/9). Dalam dua tahun belakangan ini, ekosistem waran terstruktur sudah lebih berkembang mulai dari jumlah seri, penerbit hingga investor.
Sepanjang 2024 berjalan, nilai transaksi waran terstruktur telah mencapai Rp 421,64 juta per Kamis (19/9). Jika dibandingkan dengan seluruh nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI), produk turunan ini berkontribusi sebesar 0,02%.
Head of Sales Equity Derivatives RHB Sekuritas Indonesia Steinly Atmanagara mengatakan waran terstruktur di bursa regional lain sudah berkembang lebih dulu, bahkan bisa berkontribusi sebesar 4%.
Baca Juga: Meski IPO Lesu, BEI Pertahankan Target Pencatatan Seluruh Instrumen
Dia mencontohkan perputaran transaksi waran terstruktur di bursa Malaysia mencapai 4,38% dari total keseluruhan transaksi. Kemudian di Singapura, kontribusi waran terstruktur mencapai 1,66% dari total transaksi.
"Jika dibandingkan dengan bursa Singapura, pasar waran terstruktur Indonesia berpotensi tumbuh hingga 83 kali," jelas Steinly saat ditemui di Gedung BEI, Kamis (19/9).
Menurutnya, pertumbuhan nilai transaksi pasar waran terstruktur akan bisa semakin gemuk seiring dengan makin banyaknya jumlah penerbit (issuer) dan adanya perluasan underlying dalam menerbitkan waran terstruktur.
Seperti diketahui, saat ini BEI baru mengizinkan para penerbit yang merupakan anggota bursa (AB) untuk menerbitkan waran terstruktur dengan saham dasar dari konstituen indeks IDX30.
"Perluasan underlying benar-benar signifikan, misalnya di IDX80 banyak saham-saham yang pergerakannya agresif dengan begitu harusnya minat investor akan lebih besar lagi," kata Steinly.
Baca Juga: BEI Berencana Memperluas Underlying Waran Terstruktur ke IDX80
RHB Sekuritas Indonesia berencana untuk menerbitkan sekitar 10–20 waran terstruktur setiap bulannya. Artinya, perusahaan dengan kode broker DR ini bisa menerbitkan sekitar 50–60 seri sampai tutup 2024.
"Tapi kalau nanti Bursa memperluas underlying menjadi IDX80, kami bisa menerbitkan lebih dari itu. Apalagi kalau put warrant juga diimplementasikan," ucap Steinly.
Senior Manager KGI Sekuritas Zhang, Ting Jun menimpali BEI masih memiliki banyak ruang untuk membentuk pasar waran terstruktur karena baru dikembangkan dalam dua tahun terakhir.
Apalagi BEI tengah merancang untuk menerapkan lagi sistem short selling sehingga bisa merilis put warrant. Menurutnya, ini akan menambah pilihan bagi investor.
"Investor dapat memiliki banyak strategi dalam perdagangan saham dan waran terstruktur. BEI juga diharapkan dapat memperluas underlying penerbitan dari IDX30 menjadi IDX80," jelas Zhang.
Zhang bilang di sisa tiga bulan terakhir diharapkan KGI Sekuritas Indonesia bisa menerbitkan waran terstruktur setiap tiga hingga empat minggu sekali. Dus, KGI Sekuritas Indonesia bisa meluncurkan 3-4 seri lagi.
Stefany Erna Chew, Structured Warrants Manager Maybank Sekuritas mengatakan di sisa 2024, pihaknya akan fokus dalam mengedukasi investor sambil meluncurkan waran terstruktur yang sesuai dengan tren pasar.
Baca Juga: Bakal Jadi Aset Dasar Waran, Prospek Saham IDX80 Masih Menawan
Maybank Sekuritas telah menerbitkan sembilan seri dengan total 109 waran terstruktur sepanjang tahun ini. Adapun seri ke-16 menjadi yang terlaris dengan unit waran terstruktur ADROZPCX4A dan BRPTZPCX4A.
"Sekiranya akan ada tiga seri lagi yang akan kami terbitkan sampai ujung tahun ini," kata Stefany.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia Irvan Susandy menjelaskan prospek perluasan underlying untuk waran terstruktur masih dalam pembahasan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain itu, BEI juga berkoordinasi untuk meluncurkan put warrant. Namun masih ada beberapa pekerjaan teknis yang perlu dibenahi BEI untuk bisa mengimplementasikan put warrant dan perluasan underlying.
"Sepertinya perluasan underlying dari IDX30 menjadi IDX80 akan diimplementasikan lebih cepat. Dalam pipeline masih ada satu atau dua anggota bursa yang akan menjadi issuer," ucap Irvan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News