kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar sedang bullish, harga saham dua emiten media ini terkerek hingga dua digit


Kamis, 17 Desember 2020 / 21:11 WIB
Pasar sedang bullish, harga saham dua emiten media ini terkerek hingga dua digit
ILUSTRASI. Prospek dua emiten media akan membaik seiring peningkatan belanja iklan di tahun depan.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepekan terakhir, harga saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) kompak mencatatkan penguatan. Mengutip RTI Business, SCMA menguat hingga 14,76% dan MNCN menguat lebih tinggi hingga 20%. 

Adapun penguatan harga paling drastis terjadi pada perdagangan kemarin Rabu (16/12). SCMA tercatat meningkat dua digit 11,57% sementara MNCN meningkat 13,27%. 

"Menurut saya, ini lagi naik karena market-nya memang bullish," ungkap analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya kepada Kontan.co.id, Kamis (17/12). Selain terdorong oleh penguatan pasar, khusus SCMA pergerakan harganya juga terdongkrak rencana pembelian kembali (buyback) saham. 

Selain itu, dalam risetnya Christine sempat menjelaskan bahwa sektor media memang memiliki prospek positif seiring dengan pemulihan ekonomi di tahun 2021. Ini tercermin dari pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang memprediksi pertumbuhan ekonomi akan berada di kisaran 5% tahun depan.

Walau pandemi Covid masih membayangi, perbaikan ini diperkirakan akan mulai terlihat di kuartal IV 2020. Mirae Asset Sekuritas pun memprediksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) akan mencapai 4,15% di tahun 2021.

Baca Juga: IHSG melemah tipis 0,08% ke 6.113 di akhir perdagangan Kamis (17/12)

Mempertimbangkan kondisi di atas, Christine memproyeksikan pertumbuhan belanja iklan ikut pulih tahun depan. Pemulihan ini ditopang pembukaan kembali kegiatan ekonomi, apalagi dengan harapan adanya vaksin Covid-19. Pembukaan kegiatan ekonomi akan meningkatkan daya beli konsumen FMCG, sehingga pengeluaran terhadap iklan membaik.

Di sisi lain, belanja iklan juga terdongkrak oleh program olahraga di televisi yang kembali ditayangkan secara live. "Kami tetap berpandangan overweight terhadap sektor media. Kami percaya pengeluaran iklan yang paling rendah telah berlalu, tepatnya di kuartal kedua tahun 2020 ini," ungkap Christine dalam riset bulan lalu. 

Dia menambahkan, proyeksi yang positif terhadap sektor media akan mengerek baik sisi top line maupun bottom line SCMA dan MNCN. Diprediksi, pendapatan SCMA dan MNCN akan meningkat masing-masing 8,4% secara year on year (yoy) dan 10,1%yoy tahun depan. Adapun laba bersihnya akan terkerek masing-masing 10% yoy dan 27,4% yoy. 

Baca Juga: Indonesian Idol & Ikatan Cinta akan meningkatkan kinerja Media Nusantara Citra (MNCN)

Sementara itu,  Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji juga berpendapat, kenaikan harga kedua emiten itu tertopang sentimen pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang akhirnya mengerek permintaan masyarakat terhadap video streaming. Di samping itu Nafan mengamati, MNCN memiliki valuasi yang murah, sehingga mendorong pelaku pasar untuk melakukan aksi beli dan mengerek harga sahamnya. 

Di tahun 2021, Nafan melihat kinerja keduanya berpotensi membaik seiring dengan pemulihan kegiatan ekonomi. Mempertimbangkan hal tersebut, Nafan menyarankan maintain buy SCMA di harga Rp 2.650 dan maintain buy MNCN dengan target harga Rp 1.555. 

Sekadar informasi, pada penutupan perdagangan hari ini Kamis (17/12), harga SCMA ditutup melemah 5,07% ke Rp 2.060 per saham. Sementara harga MNCN ditutup menguat 5,44% di harga Rp 1.260 per saham. 

Baca Juga: Simak rekomendasi saham EMTK dan SCMA yang naik double digit dalam sehari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×