kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pasar saham memerah, pindahkan aset dari instrumen agresif ke konservatif


Jumat, 04 Oktober 2019 / 04:54 WIB
Pasar saham memerah, pindahkan aset dari instrumen agresif ke konservatif
ILUSTRASI. Layar Pergerakan Saham Pada Layar Elektronik di BEI


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para investor yang mengandalkan pasar saham sebagai instrumen investasi, baiknya racik ulang portofolio Anda.

Kamis (3/10), indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali merosot 0,28% ke level 6.038.

Agustina Fitria Aryani, Financial Planner Head OneShildt Financial menyarankan investor baiknya kembali meracik ulang portofolio investasinya dengan menyesuaikan jangka waktu investasi.

Di tengah pasar saham yang terkoreksi, Agustina menyarankan investor untuk memindahkan aset yang berada di instrumen agresif atau saham ke instrumen konservatif. Apalagi jika hasil investasi akan digunakan satu hingga dua tahun ke depan.

Baca Juga: Obligasi dan emas tercatat kembali unggul hingga kuartal III 2019

"Investor baiknya antisipasi pindahkan aset agresif ke konservatif di tengah pasar saham sedang rontok seperti sekarang," kata Agustina, Kamis (3/10).

Sementara, bila tujuan investasi untuk jangka panjang atau paling tidak lima tahun maka investor bisa tetap masuk ke instrumen saham.

"Dalam jangka panjang pasar cenderung naik," kata Agustina.

Bagi investor yang memiliki kemampuan analisis, juga bisa tetap berada di pasar saham dengan memilih sektor yang tidak terseret penurunan IHSG.
Sementara, bagi investor yang masih awam dengan pasar saham bisa memanfaatkan reksadana saham.

Baca Juga: Hingga Agustus, dana kelolaan wealth management BNI tumbuh 13%

"Sejatinya dengan kita beli sekarang justru harga saham lagi murah tetapi tetap harus disesuaikan dengan tujuan jangka investasi dan analisis yang baik," kata Agustina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×